PUNCAK JAYA, Koranpapua.id– Sebanyak 13 keluarga yang menjadi korban dalam konflik pasca Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, menerima santunan duka yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak Jaya.
Santunan duka yang diberikan Pemkab Puncak Jaya diserahkan Yopi Murib, SE, MM, Pj Bupati pada hari yang sama, Sabtu 12 April 2025, namun lokasinya terpisah.
Untuk kubu Pasangan Calon (Paslon) 01 diserahkan di Lapangan Pagaleme dan untuk kubu Paslon 02 diserahkan di Lapangan Pagaleme, Mulia.
Penyerahan bantuan duka ini disaksikan Brigjen Pol Alfred Papare, Kapolda Papua Tengah, Brigjen TNI Frits WR Pelamonia, Danrem 173/PVB, Kapolres, Dandim dan H Tumiran, Sekda Puncak Jaya.
Yopi Murib, Pj Bupati menegaskan bahwa uang yang diberikan itu, merupakan santunan atau uang duka bagi keluarga korban meninggal dalam perang antar pendukung Paslon bupati.
Dikatakan, sejak awal pecah konflik tersebut, Pemkab Puncak Jaya sudah berupaya memberikan santunan kepada kedua korban meninggal, dengan tujuan agar kedua kubu dapat berdamai. Namun, perang kembali terjadi mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.
Dihadapan pendukung Paslon 01, Yopi Murib mengungkapkan jika dari kesepakatan untuk perdamaian dengan belah doli atau patah panah akan dilaksanakan Sabtu, 12 April 2025.
“Karena mereka sampaikan seperti itu, oke kami punya pikiran ada berkat sedikit ini, istilahnya santunan atau untuk duka. Ini salah satu poin di adat juga, sehingga kami serahkan santunan ini,” ujarnya.
Yopi Murib menunggu kubu Paslon bupati 02 untuk memastikan kapan pelaksanaan proses perdamaian secara adat dengan belah doli.
Sementara itu, kubu pendukung Paslon 01 memastikan tidak ingin perang lagi dan tetap menjaga situasi aman.
“Kami sudah sepakat bahwa aman. Kami sepakat belah doli tanggal 12 April, tapi teman-teman di kubu 02, mereka tidak terima dengan alasannya apa, kami tidak tahu,” kata juru bicara kubu pendukung Paslon 01.
Kubu pendukung Paslon 01 meminta aparat keamanan untuk menempatkan personal di sejumlah titik untuk pengamanan baik di Jalan Zaitun, Pruleme, Kampung 55, Pagaleme dan Kali Mati.
Pj Bupati bersama Kapolda Papua Tengah dan Danrem 173/PVB juga menemui kubu pendukung Paslon 02 dan menyerahkan bantuan duka untuk keluarga dari 5 orang korban meninggal akibat perang.
Dihadapan kubu pendukung paslon bupati 02, Pj Bupati Yopi Murib mengatakan, meski kubu 02 belum menentukan waktu proses adat untuk perdamaian, namun pemerintah berupaya memberikan santunan duka bagi keluarga korban perang.
“Saya sudah komunikasi dengan keluarga korban. Kami tadi sudah serahkan santunan duka. Kami datang bukan berikan uang untuk belah doli, tapi hanya untuk santunan,” katanya.
Ia menjelaskan dari delapan korban di kubu 01, dua orang korban sudah diberikan santunan terlebih dahulu. Namun, dalam perjalanan, tapi terjadi perang lagi.
Kubu Paslon 02 juga menyatakan tidak mau perang lagi dan ingin damai. Soal belah doli untuk perdamaian, masih menunggu putusan MK.
Kapolda Papua Tengah berpesan agar kedua kubu pendukung Paslon bupati tetap berkomitmen untuk tidak berperang lagi.
“Kubu 01 menyampaikan tidak mau perang dan akan belah doli. Di Kubu 02 mereka menyatakan Mulia akan aman, tetapi untuk belah doli, mereka menungu keputusan MK,” katanya.
Soal permintaan pos pengamanan, Kapolda Alfred Papare mengakui sudah mengantisipasinya dan menempatkan personel di sejumlah pos tersebut. (Redaksi)