TIMIKA, Koranpapua.id- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika mewisuda dan mengukuhkan 25 Kiai Muda Mimika Angkatan Pertama Tahun 2024/2025.
Pelaksanaan prosesi wisuda dan pengukuhan ini berlangsung di salah satu hotel di Timika, Rabu 12 Februari 2025.
Wisuda dan pengukuhan ditandai dengan penyerahan plakat sertifikat dan penyematan shorban putih di pundak oleh KH. Saiful Islam Al-Payage, Ketua MUI Papua.
Sebelum diwisuda, para kiai muda ini telah mengikuti Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang berlangsung selama empat bulan.
Muhammad Amin, Ketua MUI Mimika dalam sambutan mengungkapkan program Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan pertama instruksinya sangat jelas mulai dari pusat hingga daerah.
Dikatakan, di Masjid Istiqal Jakarta telah melaksanakan PKU angkatan pertama yang diinisiasi oleh Imam Besar Masjid Istiqal Jakarta yang kini menjabat Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
PKU ini bertujuan mencetak para ulama yang moderat, adil dan seimbang dalam pandangan serta praktek beragama.
“Anak-anak kita yang masih muda ini selama empat bulan digembleng dengan berbagai bidang ilmu pengetahuan keagamaan dan umum bisa menjadi cermin moderasi beragama seperti yang sering disampaikan Kementerian Agama,” kata Amin.
Diantaranya, harus ada praktek beragama yang seimbang dan moderat, tidak mudah menyalahkan, tidak mudah memfitnah dan tidak mudah menghakimi.
Amin bersyukur anak-anak muda ini sudah disiapkan menjadi ulama dan umatan sebagai kader untuk menggantikan para ulama yang saat ini usianya sudah tua, sehingga kedepan tidak mengalami kekosongan.
“Apa yang dilakukan ini merupakan salah satu langkah bagaimana menyiapkan generasi untuk kesinambungan jangka panjang dalam mencetak ulama dan dai,” katanya.
Ia menegaskan dalam program PKU tidak hanya melahirkan ulama yang kompeten tetapi harus berpengetahuan dan berbekal ilmu.
Ulama juga harus mempunyai lisensi (ijazah) dan yang didukung dengan pengetahuan informasi dan teknologi.
Kepada para kiai muda, ia berharap mempunyai kemampuan untuk mengerti menggunakan smartphone dengan baik, untuk kepentingan dakwah dan keumatan di masa akan datang.
Menurutnya, menghadapi tantangan zaman saat ini diperlukan regenerasi dan kaderisasi ulama yang dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keagamaan.
Sebagai Ketua MUI Mimika, Amin sangat berharap PKU ini mampu melahirkan ulama-ulama muda yang baik.
Pada momen tersebut, Amin memberikan tiga pesan utama kepada kiai muda untuk menghindari tiga dosa besar dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, jaga diri jangan melakukan tindakan pelecehan seksual.
Kedua, jangan melakukan bully atau perundungan.
Ketiga, intoleransi. Dalam berdakwah jangan menyinggung agama lain tetapi fokus mengurus agama sendiri dengan baik.
“Ayomi, lindungi, payungi agama kita dengan baik. Jangan menyalahkan agama orang lain. Maka kita akan menjadi Islam Rahmatan lil ‘Alamin’ adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta,” pesannya. (Redaksi)