ADVERTISEMENT
Minggu, Oktober 5, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Agama

Panti Asuhan Santa Susana Timika Dihuni 145 Anak, Magdalena: Tidak Saja Menerima tetapi Juga Memberi

Sebanyak 16 anak TK, 105 orang SD, tiga anak SMP dan satu orang sudah duduk di bangku SMK. Sementara yang belum bersekolah ada 20 anak termasuk lima bayi.

10 Desember 2024
0
Panti Asuhan Santa Susana Timika Dihuni 145 Anak, Magdalena: Tidak Saja Menerima tetapi Juga Memberi

Magdalena Ela Nunang, pendiri Panti Asuhan Santa Susana menyampaikan sambutan pada perayaan syukuran tiga tahun LKSA Yayasan Peduli Kasih Mimika, Senin 9 Desember 2024. (foto:redaksi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Panti Asuhan Santa Susana Timika, Papua Tengah dibawah naungan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Yayasan Peduli Kasih Mimika, sejak 15 Oktober 2024 hingga saat ini dihuni 145 anak.

Anak-anak yang ditampung di panti itu terdiri dari 83 laki-laki dan 62 perempuan dari berbagai suku.

ADVERTISEMENT

Diantaranya Suku Kamoro, Dani, Damal, Moni, Muyu, Biak, Jayapura, Timor, Ambon, Toraja, Menado, Kei Maluku dan Tanimbar.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dari jumlah yang ada, anak dengan status yatim piatu 34 orang, 53 anak yatim, 35 anak piatu, 15 anak korban broken home dan enam anak titipan dengan alasan khusus akibat konflik keluarga.

Baca Juga

Wagub Papua Tengah Tiba di Pania, Satgas Korpasgat Perketat Pengamanan Bandara Enarotali

HUT Mimika ke-29 Diramaikan Festival UMKM, Dihadiri Dua Menteri Prabowo

Magdalena Ela Nunang, Pendiri Panti Asuhan Santa Susana dalam perayaan syukuran tiga tahun Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Yayasan Peduli Kasih, Senin 9 Desember 2024 menjelaskan, saat ini ada 125 anak yang masuk usia sekolah.

Sebanyak 16 anak TK, 105 orang SD, tiga anak SMP dan satu orang sudah duduk di bangku SMK. Sementara yang belum bersekolah ada 20 anak termasuk lima bayi.

Untuk mendukung proses pembinaan anak-anak ini, Yayasan Peduli Kasih Mimika memiliki 27 aktivis pelaku kasih.

Sementara dalam menjalankan pekerjaan sosial kemanusiaan ini, yayasan selalu berpegang pada motto ‘berdoa, bersabar dan jangan kuatir, diutus bukan untuk sukses tetapi untuk setia menjadi pelayan kasih’.

Perempuan asal Lembata NTT menyampaikan, dalam usia tiga tahun keberdaan LKSA ini, bila diibaratkan dengan seorang anak maka belum bisa berlari kencang.

“Banyak keluarga yang datang untuk mengadopsi anak mereka, tetapi saya sendiri tidak mengijinkan. Disini ada Anjelo yang usianya juga sudah tiga tahun. Anjelo akan tinggal selamanya di panti ini,” ujarnya.

Selain Anjelo, ada juga seorang bayi yang sejak lahir sudah diurus dan dirawat di tempat ini, sehingga mereka berdua akan tetap tinggal dan tumbuh kembang di panti asuhan ini.

Ia menjelaskan dalam mengelola panti selain dibantu 27 pelaku kasih, juga ada empat guru yayasan, satu orang guru TK dan tiga orang mengajar SD.

Panti Asuhan ini dihitung berdasarkan tahun berdiri secara mandiri sudah berusia tujuh tahun dari tanggal 18 Februari 2018 lalu.

Hadirnya panti ini berawal dengan kehadiran seorang anak yang hampir dua tahun tanpa diketahui siapa orangtuanya.

Selain itu, ia mengungkapkan mulai 1 Januari 2025, pihak panti tidak lagi mengambil tenaga pendamping kemanusiaan dari luar, tetapi memanfaatkan tenaga pendamping dari Kementerian Sosial.

Sebagai pengasuh, Magdalena merasa bersyukur walaupun dalam keterbatasan masih ada orang tua yang datang mengantarkan anak-anaknya untuk diasuh di panti asuhan.

Magdalena yakin dan percaya meskipun berjalan dalam keterbatasan, tetapi Tuhan sangat luar biasa melalui tangan-tangan kasih untuk membantu.

Magdalena yang keseharian juga bekerja sebagai Menteri Hewan di Dinas Peternakan Mimika ini mengungkapkan, selama anak-anak hidup di panti tidak saja membuka telapak tangan untuk menerima.

Pihaknya juga membagi dengan para janda, duda maupun kepada orangtuanya dalam bentuk bingkisan kasih.

Kepada semua penghuni panti, Magdalena berpesan tetap menjaga sikap, tutur kata, kelakuan dan jaga hati, pikiran dengan tanpa saling menyakiti supaya berkat itu tetap ada.

“Kalau kita hidup penuh kebencian, amarah, saling baku pukul maka kasih akan menjauh,” pesannya.

Dengan banyaknya anak panti, Magdalena berusaha untuk membagi kasih sayang secara merata.

Meski demikian, sebaik apapun perhatian yang diberikan pengelola panti, jauh lebih baik kasih sayang dan perhatian dari orang tua kandung di rumah. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Wagub Papua Tengah Tiba di Pania, Satgas Korpasgat Perketat Pengamanan Bandara Enarotali

Wagub Papua Tengah Tiba di Pania, Satgas Korpasgat Perketat Pengamanan Bandara Enarotali

5 Oktober 2025
Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

4 Oktober 2025
Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

4 Oktober 2025
HUT Mimika ke-29 Diramaikan Festival UMKM, Dihadiri Dua Menteri Prabowo

HUT Mimika ke-29 Diramaikan Festival UMKM, Dihadiri Dua Menteri Prabowo

4 Oktober 2025
Tahun 2026 Sampah Tidak Lagi Diurus DLH, Bupati Johannes Rettob: Serahkan ke Distrik dan Kelurahan

Tahun 2026 Sampah Tidak Lagi Diurus DLH, Bupati Johannes Rettob: Serahkan ke Distrik dan Kelurahan

4 Oktober 2025
Perkuat Layanan Kesehatan Jiwa: Dinkes Mimika Gelar Pengobatan dan Konsultasi Gratis

Perkuat Layanan Kesehatan Jiwa: Dinkes Mimika Gelar Pengobatan dan Konsultasi Gratis

4 Oktober 2025

POPULER

  • 10 Sekolah di Mimika Gagal Dapat Revitalisasi, Bupati Johannes Rettob Sesalkan Kinerja Dinas Pendidikan

    10 Sekolah di Mimika Gagal Dapat Revitalisasi, Bupati Johannes Rettob Sesalkan Kinerja Dinas Pendidikan

    748 shares
    Bagikan 299 Tweet 187
  • Kecewa Soal Beasiswa, Puluhan Mahasiswa OAP Datangi Disdik Mimika, Pegawai Diusir Keluar Kantor, Ini Tanggapan Lemasko

    613 shares
    Bagikan 245 Tweet 153
  • Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

    603 shares
    Bagikan 241 Tweet 151
  • Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

    594 shares
    Bagikan 238 Tweet 149
  • Tiga Mantan Pejabat di Mimika Masih Kuasai  Empat Mobil Dinas, Upaya Penarikan Belum Berhasil

    581 shares
    Bagikan 232 Tweet 145
  • FPK Mimika Gandeng 31 Paguyuban, Gelar Aksi Bersih Kota Sambut HUT ke-29

    575 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Insiden Berdarah Yahukimo, Seluruh Korban Tewas dan Selamat Berhasil Dievakuasi, Ini Daftar Namanya

    571 shares
    Bagikan 228 Tweet 143
Next Post
Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Pasar Sentral Timika Terpantau Normal

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Pasar Sentral Timika Terpantau Normal

Kecelakaan Lalu Lintas di Bundaran Petrosea Timika, Perempuan 13 Tahun Meninggal di TKP

Kecelakaan Lalu Lintas di Bundaran Petrosea Timika, Perempuan 13 Tahun Meninggal di TKP

Tim Hukum MP3 Layangkan Gugatan ke MK dan Laporkan Penyelenggara ke DKPP RI

Tim Hukum MP3 Layangkan Gugatan ke MK dan Laporkan Penyelenggara ke DKPP RI

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id