ADVERTISEMENT
Minggu, Juli 6, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Kesehatan

Kunjungan Layanan Pengobatan ODGJ di Mimika Sangat Tinggi, 75 Pasien Dapat Pelayanan Kesehatan Jiwa

Pelayanan skrining Narkoba juga dilakukan, karena berdasarkan hasil diagnosa dokter tahun 2023 dan tahun 2024, penyebab ODGJ 30 persennya adalah pernah konsumsi Narkoba.

19 Oktober 2024
0
Kunjungan Layanan Pengobatan ODGJ di Mimika Sangat Tinggi, 75 Pasien Dapat Pelayanan Kesehatan Jiwa

Feika Rande Ratu, Kasie Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Mimika. (foto : redaksi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Papua Tengah selama dua hari membuka pelayanan kesehatan jiwa untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kegiatan yang berlangsung di Puskesmas Timika, Distrik Mimika Baru mendapatkan antusias masyarakat. Ini bisa dilihat dari jumlah pasien yang datang cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

Pada hari pertama, Jumat 18 Oktober 2024 pasien yang datang melakukan konsultasi pelayanan jiwa sebanyak 40 orang dan pada hari kedua, Sabtu 19 Oktober 2024 sebanyak 35 orang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dengan demikian total pasien yang mendapat pengobatan dan konsultasi psikologis sebanyak 75 orang.

Baca Juga

Enos Tipagau Anggota KKB yang Kabur dari Lapas Nabire Tewas Ditembak Satgas ODC

Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

Untuk diketahui pelayanan kesehatan jiwa untuk ODGJ ini, Dinas Kesehatan Mimika bekerjasama dengan dr. Manoe Bernd Paul, SpKJ.AR(K)., M.Kes dan dr. Liza Otaviani R dari Rumah Sakit Jiwa Abepura Jayapura.

Reynold Ubra, Kadinkes Mimika melalui Feika Rande Ratu, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa menjelaskan, masyarakat yang datang membawa anggota keluarganya hampir semua yang tinggal di dalam kota.

Feika mengungkapkan ada salah satu keluarga pasien menyampaikan sangat bersyukur dengan adanya pelayanan pengobatan ODGJ dan konsultasi Psikologis yang dibuat Dinkes.

Selain tempatnya mudah dijangkau, melalui kegiatan ini sangat membantu keluarga dalam mengantarkan pasien untuk berobat.

Keluarga pasien ini sebelumnya sudah membawa anaknya berobat di Puskesmas Pasar Sentral.

“Namun karena anaknya sempat gelisah maka anaknya dibawa kesini. Dan ini baru pertama kali anaknya periksa di Puskesmas Timika,” ujar Feika kepada koranpapua.id disela-sela pelayanan di Puskesmas Timika, Sabtu 19 Oktober 2024.

Berdasarkan pengakuan orang tua, setelah mendapatkan pelayanan di Puskesmas Timika, kini anaknya sudah bisa diajak bicara dan membantu mamanya di rumah.

Dikatakan, anaknya sempat terputus konsumsi obat yang dikarenakan minimnya informasi pelayanan.

Kepada orang tua pasien, Feika menyampaikan untuk obat-obatan sekarang bisa diakses di poli jiwa yang ada di 26 Puskesmas di Timika maupun pesisir maupun pegunungan.

Dalam pelayanan ini petugas kesehatan di Puskesmas dalam penanganan awal atau emergensi sebelum memberikan pengobatan, terlebih dahulu berkonsultasi lewat telepon dengan dokter Manoe Bernd Paul.

Berdasarkan hasil konsultasi dan rekomendasi baru diberikan obat. Karena sekarang Dinas Kesehatan Mimika sudah memprogramkan dan kerjasama dengan dr. Manoe Bernd Paul.

Dalam kerjasama itu, dalam setahun dr. Manoe melakukan kunjungan ke Mimika sebanyak empat kali untuk memberikan konsultasi.

“Dengan adanya kerjasama ini petugas di Puskesmas ketika ada kunjungan pasien berkonsultasi dengan dokter jiwa,” jelasnya.

Sesuai indikator pelayanan kesehatan jiwa, setiap pasien berusia 15 tahun yang datang dilakukan screening.

Dan pasien yang sudah didiagnosa ODGJ harus dipantau minum obat secara teratur.

Termasuk pelayanan skrining Narkoba, karena berdasarkan hasil diagnosa dokter tahun 2023 dan tahun 2024, penyebab ODGJ 30 persennya adalah pernah konsumsi Narkoba.

“Pengobatan untuk pemulihan memang agak susah, karena sarafnya sudah rusak. Kita berikan obat hanya sebatas penenang,” katanya.

Pasien yang kesehatan jiwanya terganggu rentan waktu konsumsi obat paling lama dua tahun secara rutin.

“Namun itu semua tergantung hasil diagnosa dokter seperti apa. Sebab berkaitan dengan pemberian dosisnya. Ada yang konsumsi dosis dua kali satu atau satu kali satu,” jelasnya.

Ia menambahkan pasien dengan kondisi berat selain mendapat penanganan emergensi akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Abepura Jayapura. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Empat Personel Polisi di Puncak Jaya Diserang OTK, Briptu Kiki Supriyadi Meninggal Dunia

Enos Tipagau Anggota KKB yang Kabur dari Lapas Nabire Tewas Ditembak Satgas ODC

5 Juli 2025
Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

5 Juli 2025
Kanit Intelkam Polsek Kurima Ditembak OTK, Kondisi Korban Masih Stabil

Pegawai Honorer Ditemukan Tewas, Pelaku Diduga Anggota KKB Pimpinan Elkius Kobak

5 Juli 2025
Komisioner KPU Sorsel Diberhentikan, KPU Provinsi Papua Barat Daya Ambil Alih Tugas dan Kewenangan

Komisioner KPU Sorsel Diberhentikan, KPU Provinsi Papua Barat Daya Ambil Alih Tugas dan Kewenangan

5 Juli 2025
Pemkab Pegubin Bentuk Tim Gugus Tugas, Tangani Praktik Rentenir, Peredaran Miras dan Perjudian

Pemkab Pegubin Bentuk Tim Gugus Tugas, Tangani Praktik Rentenir, Peredaran Miras dan Perjudian

5 Juli 2025
Kapolda Papua Tengah Cup Usia 38+ Resmi Bergulir, Usung Moto Bebas Alkohol, Narkoba, Bugar dan Sehat

Kapolda Papua Tengah Cup Usia 38+ Resmi Bergulir, Usung Moto Bebas Alkohol, Narkoba, Bugar dan Sehat

5 Juli 2025

POPULER

  • Konsep Otomatis

    Kursi Sekda Mimika ‘Panas’, Siapa Penerus Petrus Yumte? Ini Tanggapan Bupati Johannes Rettob

    1950 shares
    Bagikan 780 Tweet 488
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1389 shares
    Bagikan 556 Tweet 347
  • Kembali Soroti Anjoknya Penyerapan Anggaran di Papua Tengah, Mendagri: Disebabkan Gubernur Berencana Ganti Kepala Dinas

    900 shares
    Bagikan 360 Tweet 225
  • Nasib 18 Tenaga Kesehatan di Mimika ‘Tidak Pasti’, Dua Tahun Belum Terima SK PPPK

    889 shares
    Bagikan 356 Tweet 222
  • Tumpang Tindih Fungsi dan Kewenangan, Bupati Johannes Rettob akan Lakukan Restrukturisasi Sejumlah OPD

    719 shares
    Bagikan 288 Tweet 180
  • Masa Jabatan Kepala Kampung di Mimika akan Dievaluasi, Ketahuan Selewengkan Dana Kampung Langsung Dicopot

    695 shares
    Bagikan 278 Tweet 174
  • Buntut YGH Meninggal Dunia, Warga Blokir Jalan C Heatubun Minta Ganti Rugi Rp1 Miliar

    656 shares
    Bagikan 262 Tweet 164
Next Post
Satgas Banops Operasi Mantap Praja Cartenz II 2024 Pengecekan Ketat Jelang Debat Gubernur Papua Tengah

Satgas Banops Operasi Mantap Praja Cartenz II 2024 Pengecekan Ketat Jelang Debat Gubernur Papua Tengah

Polisi Limpahkan Kasus Pengeroyokan yang Menewaskan Yopi ke Kejari Mimika

Polisi Limpahkan Kasus Pengeroyokan yang Menewaskan Yopi ke Kejari Mimika

Perpendek Pelayanan Dasar Kesehatan, Dinkes Rencanakan Bangun Puskesmas di Kelurahan Perintis dan Kampung Tsinga

Perpendek Pelayanan Dasar Kesehatan, Dinkes Rencanakan Bangun Puskesmas di Kelurahan Perintis dan Kampung Tsinga

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id