TIMIKA, Koranpapua.id- Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut membawa kabar suka cita bagi Cabang Olahraga (Cabor) atlet putri Rugby Papua.
Pasalnya dari 12 atlet putri Rugby Papua yang tampil pada PON XXI Aceh-Sumut, empat orang dipanggil Persatuan Rugby Union Indonesia untuk bergabung dalam Timnas Indonesia Putri dan official Indonesia Cabang Olahraga Rugby Sevens di Asia Rugby Sevens Trophy tahun 2024.
Empat atlet putri Rugby Papua ini dipanggil untuk bergabung bersama delapan atlet putri Rugby dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali mengikuti kejuaraan Asia di Nepal pada 2-5 Oktober 2024 mendatang.
Keempat atlet ini atas nama Agustina Bukaleng, Ina Anjelina Yamhim, Lesly Adriana Deda dan Marice Yulita Olua.
George Deda, Head Coach Tim PON Rugby Papua mengungkapkan empat atlet ini dipanggil oleh Tim PB PRUI berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Persatuan Rugby Union Indonesia nomor 44/SK/PB.PRUI/INT/IX/2024.
Mantan Anggota DPRD Mimika ini menjelaskan atlet putri Rugby atas nama Agustina Bugaleng berasal dari Kabupaten Mimika Suku Amungme.
Terpilihnya Agustina Bugaleng ini menjadi perempuan pertama Amungme yang menorehkan prestasi di Cabor Rugby Papua pada saat PON XXI Aceh-Sumut.
Agustina Bugaleng pada PON XXI Aceh-Sumut ditetapkan sebagai pemain terbaik dan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Amungme.
Karena menjadi torehan sejarah baru bagi perempuan Amungme selain bermain di PON juga terpilih menjadi atlet rugby Timnas.
Agustina diperkenalkan dengan olahraga Rugby ketika masih bersekolah di SMP Taruna Papua Timika.
Setelah tamat dari SMP, Agustina mendapat bantuan beasiswa YPMAK lanjut pendidikan di SMA 5 (Buper) Waena Jayapura. Saat ini sudah duduk di bangku kelas XII.
Agustina merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Ayub Bugaleng dan Dortina Diwitau.
Sebelumnya tinggal di Kampung Banti Tembagapura namun sekarang sudah pindah menetap di Kampung Timika Jaya SP2.
“Saya bangga sebagai pelatih yang membina Agustina sampai bisa menjadi perempuan Amungme pertama tampil di PON dan berprestasi dalam bidang olahraga secara Nasional bahkan level internasional,” jelas George kepada Koranpapua.id, Minggu 22 September 2024.
Kemudian Ina Anjelina Yamhim, perempuan pertama berasal dari Kampung Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang. Ina saat ini sudah status mahasiswa salah satu Kampus di Jayapura.
George membinanya sejak masih dibangku SMP dan menjadi perempuan Oksibil pertama sebagai atlet Rugby yang mengikuti PON XX di Papua dan PON XXI Aceh-Sumut.
Sedangkan Marice Yulita Olua dan Lesly Adriana Deda, keduanya berasal dari Jayapura dan sudah selesai kuliah.
Marice dan Lesly merupakan putri George Deda sendiri. Keduanya dilatih sebagai atlet rugby sejak SMP dan sudah beberapa kali mengikuti Timnas.
“Hari ini kami akan tinggalkan Aceh menuju Jakarta. Empat atlet ini langsung masuk platnas bersama delapan orang lainnya dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali. Sementara kami yang lain malamnya dari Jakarta menuju Jayapura. Besok kami sudah tiba di Jayapura,” jelas George.
George menjelaskan persiapan atlet putri Rugby menghadapi PON XXI Aceh-Sumut sudah sejak sebelum Pra PON tahun 2023 lalu.
Setelah kembali dari Pra PON pada Agustus 2023 sempat istirahat sebulan. Kemudian kembali lanjut latihan persiapan menghadapi kejuaraan di Papua Nugini pada Desember 2023.
Selepas dari kejuaraan di Papua Nugini pada Januari 2024 istirahat. Masuk Februari 2024 lanjut persiapan hingga pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut.
Meskipun selama pelaksanaan latihan persiapan secara mandiri, George sangat bersyukur dan bangga anak asuhnya mampu menyumbang hasil yang baik.
Pada laga final menghadapi DKI Jakarta, Rugby Papua mendapat medali perak.
Atas prestasi yang diraih anak asuhnya ini, George merasa puas, bangga meskipun dalam menjalani pemusatan latihan secara mandiri yang penuh dengan keterbatasan.
“Banyak tenaga, pikiran yang dikorbankan. Tapi dengan prestasi ini rasa lelah yang dialami selama ini sungguh terbayarkan. Saya tambah bangga dan puas karena ada empat putri masuk Timnas Rugby,” kata Geroge.
George mengungkapkan secara keseluruhan Papua merupakan gudangnya atlet berbagai Cabor. Namun saat ini prestasi atlet Papua sudah mulai merosot jauh dari sebelumnya.
Untuk membangkitkan kembali semangat prestasi olahraga putra-putri Papua, ia berharap adanya perhatian pemerintah dan semua pihak memberikan dukungan kepada pelaku-pelaku olahraga di Papua ini.
Dikatakan, salah satu potensi terbesar yang dapat mengangkat harga diri orang Papua adalah bidang olahraga.
Hal ini telah ditunjukan oleh Agustina Bugaleng yang menjadi pioner atlet putri rugby orang Amungme.
“Sehingga hari-hari ini kita tidak hanya bicara tentang politik dan hal-hal lain tetapi ada bidang lain yang bisa dikembangkan mengangkat nama perempuan Papua lewat olahraga,” katanya.
Terpilihnya keempat atlet rugby Papua bergabung bersama delapan atlet rugby dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali dalam memperkuat Timnas Rugby dalam kejuaraan Asia di Nepal membuat George makin bangga.
Selain rasa bangga, ia melihat menjadi motivasi bagi perempuan-perempuan Papua pada umumnya untuk jangan ragu menunjukan bakat dan talenta yang dimiliki.
Bahwa perempuan Papua tidak hanya berbicara pada dunia politik, ekonomi, sosial dan budaya tetapi bidang olahraga mampu bersaing. (Redaksi)