ADVERTISEMENT
Minggu, Juni 1, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Budaya

Seniman Kamoro Tampilkan Kekayaan Seni dan Budaya Pesisir Selatan Papua di Jawa Tengah

Claus berharap lawatan budaya ke Jawa Tengah ini dapat memberi pengalaman para seniman Kamoro tampil di panggung budaya dan memperkenalkan keindahan seni Kamoro kepada publik yang lebih luas.

18 September 2024
0
Seniman Kamoro Tampilkan Kekayaan Seni dan Budaya Pesisir Selatan Papua di Jawa Tengah

Perwakilan Yayasan Maramowe (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Ismanto seorang seniman Lukis, pemahat sekaligus pemain musik dan penari (kiri) dalam kunjungan ke Sanggar Gadhung Sari di Desa Dukun Magelang, Jawa Tengah 4-19 September 2024. (Foto : Ist./Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

MAGELANG, Koranpapua.id- Untuk pertama kalinya para seniman Suku Kamoro, Provinsi Papua Tengah melakukan lawatan budaya ke Jawa Tengah.

Pada kesempatan yang istimewa itu, mereka menampilkan kekayaan seni dan budaya pesisir Selatan Papua yang berlakoborasi bersama para seniman lokal.

ADVERTISEMENT

Kegiatan yang berlangsung tanggal 4-13 September 2024 itu, didukung oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Corcom PT Freeport Indoneseia dalam rilisnya yang diterima koranpapua.id, Rabu 18 September 2024 menjelaskan, sebanyak delapan seniman dari Suku Kamoro yang diikutkan dalam moment tersebut.

Baca Juga

Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

Mereka didampingi Yayasan Maramowe Kamorowe (YMWK) Timika bersama Yayasan Atma Nusantara Jati (Atsanti Foundation) Magelang, mengunjungi dua dusun di kawasan Candi Borobudur yakni Desa Kebonsari dan Desa Dukun.

Di Desa Kebonsari, para seniman Kamoro bertukar pengalaman dalam berkesenian bersama para seniman dari Komunitas Bambu.

Mereka mengajarkan cara mengukir di atas bambo dan membuat Wayang Siladan. Tim Maramowe juga mengajarkan cara membuat ukiran Kamoro dari kayu.

“Pertukaran budaya ini sangat berharga bagi kedua komunitas seniman. Kami berdialog dan bertukar pengalaman mengenai pemanfaatan bambu dan kayu sebagai karya seni,” kata Luluk Intarti, Founder Yayasan Maramowe.

Di sisi lain, kunjungan ini memberikan wawasan baru tentang pembentukan desa wisata dan pemasaran produk.

Kunjungan berikutnya adalah Sanggar Gadhung Sari di Desa Dukun, bertemu Ismanto seorang seniman lukis, pemahat sekaligus pemain musik dan penari.

Seniman Kamoro diajarkan cara menyepuh alat pahat dan teknik mengukir dengan media batu.

Di sanggar ini, seniman Kamoro berkolaborasi dengan puluhan penari dan penabuh gendang cilik yang belajar di sanggar.

Pada kesempatan itu, para seniman Komoro menyajikan tari pergaulan ‘Taware’ bagi warga desa yang antusias datang untuk bertemu seniman dari Papua.

Masih di Magelang, para seniman Kamoro juga sukses menjadi bintang dalam Festival Bhumi Atsanti (FBA) 2024.

Festival tahunan ini merupakan ajang bertemunya seniman-seniman nasional dengan seniman di Jawa Tengah.

Tema yang diusung tahun ini ‘Hayuning Roso’, terinspirasi dari filosofi Jawa ‘Memayu Hayuning Bawana’ yang bermakna mempercantik dunia.

Para seniman Kamoro memperagakan bagaimana mengukir, menganyam, menampilkan pertunjukan tari dan lagu rakyat seperti Tari Mbikao atau topeng roh, Tari Yamate Eyaro dan nyanyian ‘Wakuru’ yang disambung dengan Tari Wautu.

Ada pula kolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta “D+ Project” membawakan lagu ‘Nuru Ai Pani,’ sebuah lagu rakyat Kamoro.

“Senang sekali berada di rumah budaya Bhumi Atsanti, semua peserta menerima kami dengan baik. Saya dan teman-teman Kamoro bisa kenal budaya lain, tukar pikiran dan belajar dari mereka,” tutur Herman Kiripi, Ketua Yayasan Maramowe.

Pada kesempatan itu, para seniman Kamoro juga memperlihatkan budaya Kamoro, seperti bagaimana cara ukir, anyam, menari dan menyanyi.

Claus Wamafma, Direktur dan EVP Sustainable Developmen PTFI mengatakan, Freeport Indonesia berkomitmen dapat terlibat secara konkret dalam upaya pelestarian budaya Suku Kamoro.

Claus berharap lawatan budaya ke Jawa Tengah ini dapat memberi pengalaman para seniman Kamoro tampil di panggung budaya dan memperkenalkan keindahan seni Kamoro kepada publik yang lebih luas.

Menambah jaringan perkenalan dengan banyak seniman lokal dan komunitas seni, membuka ruang kolaborasi antar seniman, sekaligus bisa menjadi ajang saling belajar upaya mempromosikan budaya dan merangkul generasi muda sebagai pewaris tradisi.

Setelah berpartisipasi dalam rangkaian acara di Festival Bhumi Atsanti di Magelang, para seniman Kamoro melanjutkan lawatan budaya ke Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta (10-13 September).

Di kampus ini, mereka membagi informasi dan berdiskusi dengan dosen tentang budaya suku Kamoro, serta praktik pendokumentasian tarian Kamoro bersama mahasiswa sebagai upaya preservasi Budaya Kamoro melalui media audio visual.

Kegiatan ini merupakan kerjasama berbagai jurusan di ISI Surakarta yang tergabung dalam Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Luluk perwakilan Kampus ISI Surakarta mengungkapkan pada kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat hubungan antara seni tradisional dan akademis di ISI Surakarta. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

31 Mei 2025
Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

31 Mei 2025
PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

31 Mei 2025
Konsep Otomatis

Pembakaran 10 Unit Rumah di Puncak Jaya Diduga Dilakukan Kelompok yang Teroganisir

31 Mei 2025
Kemenkeu Tetapkan Dana Desa 2025 untuk Papua Tengah, Puncak Jaya Terbesar Rp275.517.473.000

Kemenkeu Tetapkan Dana Desa 2025 untuk Papua Tengah, Puncak Jaya Terbesar Rp275.517.473.000

29 Mei 2025
Festival Golden of Papua Central 2025 Resmi Dibuka, Jadi Panggung Ekspresi Seni dan Budaya Mimika

Festival Golden of Papua Central 2025 Resmi Dibuka, Jadi Panggung Ekspresi Seni dan Budaya Mimika

29 Mei 2025
Next Post
Hadiri Rakerkesda II Papua Tengah, Menkes RI: Idealnya Prioritas Bidang Kesehatan Menjaga Masyarakat Tidak Sakit

Hadiri Rakerkesda II Papua Tengah, Menkes RI: Idealnya Prioritas Bidang Kesehatan Menjaga Masyarakat Tidak Sakit

1.000 Warga Mimika Terima Dana Kemiskinan Ekstrem Rp6 Juta yang Disalurkan Pemprov Papua Tengah

1.000 Warga Mimika Terima Dana Kemiskinan Ekstrem Rp6 Juta yang Disalurkan Pemprov Papua Tengah

Habiskan Rp74 Miliar Lebih, Gedung Dinas Perhubungan Mimika Masih Pakai Meubelair Kantor Lama

Habiskan Rp74 Miliar Lebih, Gedung Dinas Perhubungan Mimika Masih Pakai Meubelair Kantor Lama

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id