TIMIKA, Koranpapua.id- Situasi keamanan di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat Tengah, Kabupaten Mimika, Papua Tengah saat ini mulai berangsur kondusif.
Jajaran kepolisian dari Polres Mimika yang diterjunkan ke Wakia sudah melakukan upaya agar tidak ada lagi pertikaian pasca aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok masyarakat pada Rabu malam 28 Agustus 2024.
AKBP I Komang Budiarha, Kapolres Mimika kepada awak media di Timika, Senin 2 September 2024 mengatakan, saat ini masyarakat sudah mulai meninggalkan lokasi penambangan ilegal yang ada di wilayah itu.
“Situasi Wakia masih terkendali, yang jelas masyarakat di Kapiraya sudah turun semua termasuk sudah ada yang turun di Kampung Uta juga,” ujar Kapolres.
Adapun yang masih tinggal di lokasi tambang adalah warga dari kabupaten lain. Meski demikian lokasi tersebut kini dibawah pengawasan dan pengamanan anggota Polsek Mimika Barat dibantu personel Brimob.
Dikatakan Kapolres, pihaknya telah selesai melakukan pertemuan bersama instansi terkait, untuk segera menyelesaikan persoalan tapal batas yang melibatkan Kabupaten Mimika, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Deiyai.
“Permintaan dari mereka (masyarakat-Red) tanggal 7 September besok tiga Pemda sudah bisa menyelesaikan persoalan tapal batas di Kapiraya,” ungkap Kapolres.
Ditegaskan bahwa, siapa pun yang bekerja di wilayah Kampung Wakia sudah tentu menjadi tanggung jawab Pemkab Mimika, karena itu masih termasuk wilayah Mimika.
“Jadi permasalahan yang terjadi beberapa hari lalu dipicu oleh masalah tapal batas dan tambang ilegal di wilayah itu. Saya telah perintahkan personil Polres Mimika untuk menutup tambang tersebut,” tandas Kapolres. (Redaksi)