SORONG – Minat pencari kerja Orang Asli Papua (OAP) untuk mengikuti seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Provinsi Papua Barat Daya, cukup tinggi.
Ini bisa dilihat dari panjangnya antrian para pencari kerja OAP yang mengurus surat keterangan keaslian OAP di Kantor Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) dalam beberapa hari terakhir ini.
Melihat kondisi ini, Jhoni Way, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya menegaskan bahwa bagi Pencaker yang memang asli OAP tidak perlu mengurus surat keterangan dari MRP Papua Barat Daya.
Dikatakan, yang perlu mengurus surat keterangan keaslian OAP itu jika diragukan keasliannya sebagai OAP.
Ia mencontohkan, jika di ijazahnya tertulis nama Jawa padahal dia OAP. Karena ada keraguan pada namanya, maka perlu dilengkapi dengan surat keterangan dari MRP.
“Tapi kalau memang asli OAP, mama bapak OAP tidak perlu urus surat keterangan dari MRP,” kata Jhoni Way di Sorong.
Jhoni Way menyampaikan dirinya merasa prihatin setelah mendengar begitu banyak pencari kerja yang antri untuk mendapatkan surat keterangan keaslian OAP.
“Jadi sekali lagi, surat keterangan dari MRP untuk OAP itu tidak diperlukan, dan itu bukan persyaratan, cukup lengkapi persyaratan sebagaimana yang sudah ditentukan itu,” pesannya.
Ia mengkuatirkan, jangan sampai para Pencaker OAP tersita waktunya hanya untuk mengurus surat keterangan keaslian. Sementara waktu pendaftaran CPNS akan berakhir pada 6 September 2024.
“Kalau yang OAP sudah ambil surat keterangan dari MRP tidak apa-apa, kalau yang belum itu tidak perlu, kecuali yang OAPnya diragukan,”tandasnya.
Terkait dengan pencari kerja yang lahir dan besar di Papua, menurutnya, itu masuk dalam kategori III non OAP yang formasinya 20% tentu surat keterangan dari MRP juga tidak diperlukan. (Redaksi)