YAHUKIMO, Koranpapua.id- Buntut kasus penembakan di Yahukimo, Papua Pegunungan yang menewaskan Thobias Silak, masyarakat dan keluarga korban melakukan aksi jalan kaki menuju Polres Yahukimo, Rabu 21 Agustus 2024.
Dalam kasus penembakan yang terjadi di Jalan Gunung Yahukimo itu, tidak saja mengakibatkan Thobias Silak meninggal dunia, tetapi juga melukai dua warga lainnya.
Masyarakat yang berjalan kaki menuju Polres Yahukimo, bertujuan untuk menuntut pertanggungjawaban atas insiden penembakan itu.
Dalam aksi damai tersebut, keluarga besar dari suku Hubla dan Kimyal juga turut serta berjalan kaki dari Jalan Gunung hingga ke kantor Polres di Dekai.
Mereka mendesak adanya penjelasan dari pihak kepolisian terkait insiden yang menewaskan Thobias Silak.
Menurut mereka, Thobias baru saja menyelesaikan kuliahnya dan bekerja sebagai operator di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Yahukimo.
“Kami menuntut penjelasan mengapa adik kami Thobias Silak, menjadi korban dalam insiden ini. Dia bekerja di Bawaslu. Kami ingin jawaban yang jelas dari Polres Yahukimo,” ujar salah satu anggota keluarga korban.
Warga yang ikut serta dalam aksi tersebut meminta untuk menghentikan kekerasan bersenjata di Papua.
“Haruskah setiap masalah di Papua diselesaikan dengan senjata. Kami hidup di tanah kami sendiri, namun merasa seperti di negeri asing. Hentikan kekerasan ini,” tegas warga lainnya.
Hingga saat ini, keluarga korban menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan penjelasan yang memadai dari pihak kepolisian.
“Kami akan membawa pulang jenazah Thobias terlebih dahulu, dan setelah pemakaman, kami akan menuntut keadilan,” kata salah satu perwakilan keluarga yang hadir di Polres Yahukimo.
Mengenai perkembangan penyelesaian kasus ini akan disampaikan setelah proses pemakaman dan pembicaraan lebih lanjut, yang dijadwalkan akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. (Redaksi)