TIMIKA, Koranpapua.id- Kaum perempuan sebagai manajerial rumah tangga perlu membuat suatu wahana atau model baru yang positif dalam menciptakan keluarga yang sejahtera.
Karena itu perempuan di Mimika perlu selalu memberikan senyum dalam keluarga agar suasana rumah tangga terasa hidup.
Demikian pesan yang disampaikan Yakobus Karet, Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Setda Mimika.
Yakobus menyampaikan pesan ini ketika mewakili Johannes Rettob, Plt. Bupati Mimika dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota, Selasa 30 Juli 2024.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, dimulai 30 Juli sampai 31 Juli itu diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Mimika.
Johannes Rettob dalam sambutan yang dibacakan Yakobus Kareth mengungkapkan upaya mewujudkan kesetaraan perempuan dalam pembangunan telah dilakukan banyak pihak.
Namun realita yang terjadi dalam masyarakat, masih banyak ditemukan praktek-praktek ketidakadilan dalam berbagai kesempatan yang dialami oleh kaum perempuan.
Padahal Pengarusutamaan Gender (PUG) sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan kesejahteraan gender dalam bidang pembangunan, sudah diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2000.
Di dalamnya memuat strategi yang dapat dilakukan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai aspek.
Mulai dari rencana penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan baik di Pemerintah Pusat dan daerah.
Untuk kondisi di Kabupaten Mimika, John Rettob mengajak supaya dapat melihat melalui Indeks Pembangunan Gender (IPG).
Karenanya perlu bersama-sama melakukan evaluasi strategi agar cita-cita percepatan kesetaraan pembangunan dan implementasi melalui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Mimika bisa terwujud.
Dikatakan indikator atas keberhasilan implementasi atas peningkatan kapasitas sumber daya perempuan dalam bidang pembangunan, tidak hanya melalui angka statistik melainkan juga adanya legitimasi melalui peran semua pihak secara bersama.
Menurutnya, pengembangan kapasitas perempuan menuju manusia yang maju, mandiri dan berkembang menjadi hal mutlak, agar dapat menjadi manusia yang berkembang dan beradaptasi pada masa kini.
Peningkatan kapasitas dapat diartikan sebagai proses menambah wawasan pengetahuan, keterampilan yang bertujuan peningkatan kapasitas sumber daya pemberdayaan perempuan.
Dengan demikian perempuan dapat melahirkan individu yang mampu bermanfaat secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.
Melalui kegiatan ini, John berharap peserta mampu melahirkan pemahaman dalam menekan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam proses pembangunan manusia.
Yakobus Kareth sebelum mengakhiri sambutan Plt Bupati mengungkapkan, dalam sebuah proses kehidupan apabila tanpa perempuan maka semuanya sirna. Karena perempuan mempunyai peranan strategis dalam segala aspek.
Yakobus mengutip John Freuw, seorang ahli Yunani yang mengatakan bahwa, meskipun setiap kebutuhan manusia di negara tercukupi.
Baik itu makanan yang enak dari restoran, pakaian mewah bertumpuk di lemari, harta kekayaan yang melimpah di gudang tetapi tanpa perempuan maka semua terasa sirna.
Atas pesan filosofi ini, Yakobus berharap organisasi-organisasi wanita perlu memberikan warna baru dalam lingkungan keluarga, dan terus berpacu bergandengan tangan bersama pemerintah memberantas kemiskinan di daerah ini.
Salah satunya dengan menyekolahkan anak-anak untuk mengurangi angka putus sekolah, menekan kawin usia muda dan dijauhi Narkoba.
Menurutnya, tingginya angka anak putus sekolah, kawin usia muda dan Narkoba dalam keluarga dikarenakan minimnya pengetahuan dan pendidikan. (Redaksi)