TIMIKA, Koranpapua.id- Mahasiswa asal Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah berjumlah 170 orang yang sedang menempuh pendidikan di Jakarta, dikeluarkan dari kontrakan, Jumat 5 April 2024.
Permintaan keluar oleh pemilik kontrakan, karena biaya sewa kontrakan yang berada di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan belum dibayar selama satu tahun terakhir.
Tuter Jangkup, perwakilan mahasiswa Mimika dalam video berdurasi satu menit enam detik yang diterima Koranpapua.id pada Jumat malam menjelaskan, mereka menempati kontrakan setelah Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Setda Mimika bersepakat dengan pemilik kontrakan pada 5 April 2023 lalu.
Namun setelah setahun atau tepatnya tanggal 5 April 2024, Bagian SDM belum membayar kelanjutan sewa kontrakan tersebut.
Tuter menuturkan, dengan dikeluarkan dari kontrakan saat ini mereka terpaksa menumpang di kontrakan sesama anak Papua.
Terkait dengan hal ini, Tuter meminta Bagian SDM Setda Mimika secepatnya merespon untuk melunasi pembayaran sesuai kesepakatan awal.
Tuter menyayangkan meskipun sudah berupaya berkoordinasi menyampaikan keluhan yang dialami, namun belum ada respon dari Bagian SDM.
Frans Mamukang, mahasiswa lainnya yang dikonfirmasi Koranpapua.id melalui teleponnya pada Sabtu 6 April 2024 menjelaskan, 170 mahasiswa yang tinggal dikontrakan tersebut terdiri dari 10 orang bantuan Pemkab Mimika, 60 orang biaya sendiri dan 100 orang bantuan YPMAK.
Frans mengakui, terkait tunggakan sewa kontrakan ini sudah disampaikan kepada Kabag SDM Setda Mimika, namun hingga tanggal 5 April 2024 belum ada respon sama sekali.
“Kami sekarang sudah keluar semua dan sementara numpang di kos-kosan teman anak Papua dari kabupaten tetangga,” tambah Frans.
Ia berharap Pemkab Mimika melalui Bagian SDM bisa menanggapi apa yang mereka alami dan bisa membayar kontrakan tersebut.
Helois Kemong, Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPMT) Kota Study Timika meminta kepada Pemerintah Kabupaten Mimika segera melihat kondisi sulit yang dialami putra-putri Mimika di Jakarta.
Ia berharap melalui Bagian SDM Setda Mimika dapat melunasi tunggakan tersebut, sehingga tidak mengganggu aktivitas perkuliahan mereka.
“Kalau boleh Bagian SDM secara rutin melakukan monitoring mahasiswa yang belajar di luar Kota Timika, sehingga bisa mengetahui apa saja yang diperlukan,” sarannya.
Dikatakan, pendidikan sangat penting untuk kemajuan anak-anak Papua, karena akan menjadi agen pembangunan masa depan.
Sementara Martinus Nububo, Kabag SDM Setda Mimika yang dikonfirmasi media ini melalui sambungan telepon, Sabtu 6 April hingga berita ini diturunkan belum mendapat respon. (Redaksi)