TIMIKA, Koranpapua.id- Operasi Terpusat dengan sandi ‘Ketupat’ dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1445 tahun 2024 secara resmi dimulai.
Operasi yang bertujuan untuk melayani arus mudik dan arus balik ini akan berlangsung selama 13 hari, terhitung mulai Kamis 4 April sampai tanggal 16 April mendatang.
Untuk wilayah hukum Polres Mimika, Polda Papua pembukaan Operasi Ketupat ditandai dengan dilaksanakan apel gelar pasukan yang dipimpin Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra, Rabu 3 April 2024.
Apel gabungan yang berlangsung di Lapangan Upacara Polres Mimika, Mile 32 dihadiri Meilany, Kajari Mimika, Putu Mahendra, Ketua Pengadilan Mimika, Robert Mayaut, Kepala Dinas PUPR Mimika, dan George L Randang, Kepala SAR Timika.
Apel gelar pasukan juga dihadiri anggota TNI-Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Mimika.
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra dalam arahanya mengatakan apel gelar pasukan bertujuan untuk mengecek kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2024 di Kabupaten Mimika.
“Ini sebagai komitmen nyata sinergisitas TNI-Polri dan stakeholder terkait pengamanan mudik dan perayaan hari raya Idul Fitn 1445 H,” ujar Gede Putra.
Dikatakan, untuk pengamanan Sholat Idul Fitri Polres Mimika menyiapkan 150 personil gabungan yang akan ditempatkan di tujuh Posko yaitu, Bandara Mozzes Kilangin, Pelabuhan Pomako, Mapurujaya, dan empat Posko lainnya di Kota Timika.
Disampaikan Kapolres berdasarkan survei indikator, kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik di Indonesia tahun 2023 mencapai 89,5 persen atau meningkat 15,7 persen dibanding tahun 2022.
“Hal ini merupakan wujud apresiasi masyarakat atas kerja keras kita bersama yang harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam pengamanan arus mudik dan balik tahun ini.
Ia menambahkan berdasarkan survei Kemenhub RI tahun 2024 diperkirakan terdapat potensi pergerakan masyarakat sebesar 193,6 juta orang atau meningkat 56,4 persen dibandingkan tahun 2023.
Kapolres mengingatkan, pemudik hindari antrean panjang saat menaiki kapal dengan menerapkan delaying system, dan mendorong pembelian tiket secara online pada kantong-kantong parkir.
Pastikan masyarakat mengetahui informasi terkait pelabuhan penyeberangan yang dapat digunakan sesuai jenis kendaraan.
“Tentunya kita dihadapkan pada situasi dinamis dalam pelaksanaan pengamanan, pahami betul karakteristik wilayah masing-masing seperti titik rawan banjir, rawan longsor, dan rawan gangguan kamtibmas, utamanya yang berada di jalur-jalur mudik,” ujarnya
Ia juga mengingatkan aspek keamanan dari gangguan Kamtibmas harus menjadi perhatian penting, baik terhadap rumah yang ditinggalkan, jalur mudik, maupun lokasi wisata dan pusat keramaian lainnya.
Kapolres berharap anggota kepolisian melakukan patroli bersama pada jam-jam rawan, sehingga masyarakat dapat mudik dengan tenang.
Selain itu, libatkan kelompok-kelompok organisasi masyarakat dan keagamaan dalam pengamanan Sholat led sebagai wujud toleransi dan keberagaman Indonesia.
Disamping kamseitibcar lantas dan gangguan kamtibmas, stabilitas harga dan ketersediaan bapokting serta BBM harus tetap terjaga.
Tingkatkan koordinasi dan lakukan langkah-langkah bersama dengan stakeholder terkait, sehingga stok dan harga dapat tetap terjaga. (Redaksi)