TIMIKA, Koranpapua.id- Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua Tengah menangani 20 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode Februari hingga awal April 2024.
Meski tidak merinci jumlah kasus sebelumnya, kasus DBD dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan jika dibandingkan periode sebelumnya.
Selain DBD, jumlah penderita malaria pada periode yang sama mencapai 316 kasus.
Kepala Pusksemas Mapurujaya, Onna Bunga mengatakan peningkatan dua kasus tersebut, bisa saja disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
“Kalau untuk kasus DBD dari Februari sampai awal bulan April bertambah menjadi 20 pasien,” ujar Onna Bunga kepada Koranpapua.id melalui sambungan telepon, Selasa, 2 April 2024
Ia menyebutkan, pada awal April ini terdapat enam kasus DBD baru. Enam kasus itu, satu orang ditemukan di Kampung Tipuka, dua orang di Kelurahan Wania, dua di Kampung Kaugapu dan satu pasien ditemukan di Kampung Hiripau.
Mengantisipasi terjadi lonjakan kasus ini, Puskesmas Mapurujaya telah menjadwalkan untuk melakukan fogging (pengasapan) di lima titik yang ditemukan kasus DBD, Rabu 3 April.
Selain DBD, Puskesmas Mapurujaya juga menangani 316 kasus malaria pada bulan Maret hingga awal April 2024. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya 230 kasus.
“Kasus malaria tertinggi di Mapurujaya. Kami sudah lakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di kampung-kampung dan tempat ibadah terkait dengan pola hidup sehat,” jelasnya.
Karena menurutnya tingginya DBD dan malaria disebabkan oleh lingkungan tempat tinggal yang kurang bersih, genangan air dan selokan yang tidak mengalir sehingga menjadi tempat empuk nyamuk malaria dan DBD bersarang. (Redaksi)