TIMIKA, Koranpapua.id- Pemerintah Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah melaksanakan kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat distrik tahun 2024, Rabu 6 Maret 2024.
Pelaksanaan Musrenbang yang berlangsung di salah satu hotel di Timika dibuka Anace Hombore, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika menggantikan Bupati Mimika yang ditandai dengan menabuh tifa.
Hadir mendampingi Asisten III, Kepala Distrik Wania, Matius Sedan dan Kasubid Inovasi Investasi dan Teknologi Bappeda yang juga Tim Asistensi, Theresia Cristine Maturbongs, Fannie Schelag Imelda, S.Sos, M.Si, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda.
Matius Sedan mengatakan, melalui Musrenbang ini bertujuan untuk merangkum semua usulan dan aspirasi masyarakat dari tiga kelurahan dan empat kampung yang ada dalam wilayah Distrik Wania.
Tiga kelurahan tersebut yakni, Kelurahan Wonosari Jaya, Kelurahan Inauga dan Kelurahan Kamoro Jaya. Sedangkan empat kampung (desa) yaitu, Kampung Kadun Jaya, Kampung Mandiri Jaya, Kampung Mawokau Jaya dan Kampung Nawaripi.
Musrenbang Distrik ini merupakan lanjutan dari Musrenbang Kelurahan yang sudah dilaksanakan tanggal 5 Maret dan Musrenbang Kampung yang dilakukan bulan Februari lalu.
Dijelaskan, untuk sumber dana penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan diambil dari pos anggaran distrik, sementara tingkat kampung dibiaya dana mandiri dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Mimika.
Hasil perumusan aspirasi tingkat kelurahan dan kampung setelah dibahas dalam Musrenbang Distrik selanjutnya diserahkan kepada Tim Asistensi Bappeda untuk dijadikan program kerja Pemerintah Kabupaten Mimika pada tahun 2025 mendatang.
Dalam Musrenbang tingkat kelurahan, kampung dan distrik ini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, lembaga pendidikan, TNI-Polri. Turut hadir Marianus Tandiseno, Anggota DPRD Mimika Dapil Wania.
Dilibatkan semua pihak dalam musyawarah ini bertujuan agar bersama-sama membahas program kerja tahun 2025 yang sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Mimika.
Matius mengungkapkan Distrik Wania merupakan cerminan wajah Mimika dalam kota, setelah Distrik Mimika Baru.
Namun sejauh ini Wania dinilai masih kurang mendapat sentuhan pemerintah baik di bidang ekonomi, pembangunan infrastruktur dan sosial budaya.
“Kami melihat perbandingan kemajuan infrastruktur di Mimika Baru dengan Wania masih dibawah standar. Jalan-jalan di wilayah Mimika baru, saya lihat baru dibuka langsung ditimbun, ditailing dan diaspal. Tapi kalau di Wania masih banyak jalan yang belum ditailing dan diaspal,” ungkapnya.
Mantan Kepala SMP Negeri 2 Mimika ini menuturkan, Musrenbang yang dilaksanakan sudah sesuai jadwal yang dikeluarkan oleh Bappeda. Hampir semua usulan kelurahan dan kampung yang belum diakomodir di tahun 2024 diusulkan kembali ke tahun 2025.
Matius sangat berharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat mengakomodir dan jangan dipangkas usulan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat.
Matius menegaskan, setelah hasil Musrenbang diserahkan ke Bappeda, dirinya akan terus kawal supaya rumusan aspirasi masyarakat Wania bisa terjawab. (Redaksi)