TIMIKA, Koranpapua.id- Pelaksanaan pesta demokrasi serentak sudah diambang pintu, atau tersisa 13 hari lagi sampai pada hari puncak pencoblosan tanggal 14 Februari 2024.
Warga Kabupaten Mimika, Papua Tengah akan menentukan pilihan untuk mencoblos Presiden-Wakil Presiden, Anggota DPRD, DPR Provinsi, DPR RI dan DPD RI.
Untuk menarik simpatisan dan dukungan masyarakat, saat ini 18 Partai Politik (Parpol) terus bekerja keras menyakini pendukungnya, dengan melaksanakan kampanye terbuka sesuai jadwal yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini, Marianus Maknaipeku, Wakil Ketua Lemasko mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama pemerintah dan penyelenggara untuk menyambut dengan sukacita.
Marianus yang juga tokoh masyarakat Kamoro ini mengingatkan kepada masyarakat agar jeli dan cerdas memilih 35 orang dari 500 lebih Calon Legislatif (Caleg) yang akan memperebutkan kursi di DPRD Mimika.
Ia menyarankan agar masyarakat Mimika dapat menentukan pilihannya kepada Caleg yang benar-benar pro rakyat. Pilihlah sesuai dengan hati nurani jangan sampai salah memilih karena suara dibeli dengan uang.
“Ambil uangnya tapi jangan coblos dia. Karena Caleg macam begini tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi pemilih,” kata Marianus kepada Koranpapua.id, Kamis 1 Februari 2024.
Marianus menyerukan masyarakat harus menolak memilih Caleg yang hanya bersenang-bersenang, duduk diam, plesiran kemana-mana ketika nanti terpilih menjadi anggota DPRD.
Apalagi Caleg yang nantinya saat sidang tidak pernah memikirkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
Mantan Anggota DPRD Mimika ini juga secara tegas meminta masyarakat untuk memilih wajah baru untuk menjadi wakil di legislatif.
Ia beralasan dengan memilih 35 Caleg wajah baru yang masih polos, memiliki pemikiran untuk kemajuan daerah dan akan memberi suasan baru saat persidangan di rumah rakyat.
“Pilihlah anggota DPRD Mimika yang baru. Karena mereka punya pikiran baru, punya wawasan yang baru sehingga kedepan daerah ini lebih maju.,” pesannya.
Ia berharap KPU sebagai penyelenggara dan wasit dalam pesta rakyat bekerja jujur. Dan kepada masyarakat dan Caleg wajah baru harus ikut mengawal prosesnya untuk menghindari terjadi penggelembungan suara hasil kongkalingkong dengan penyelenggara di TPS.
Penyelenggara juga diingatkan untuk tidak boleh melakukan praktek kotor, supaya wakil rakyat yang dihasilkan dari pesta demokrasi benar-benar bersih bukan hasil curang.
“Saya harap KPU sebagai dewan juri, Tuhan di atas tanah leluhur ini harus jujur. Kalau bapa ibu kerja salah pasti akan mendapat imbasnya dari para leluhur dan alam semesta,” katanya.
Marianus mengharapkan kepada Caleg-Caleg lain untuk memberikan kesempatan kepada putra putri Kamoro di wilayah pesisir maupun di kota untuk menjadi anggota DPRD.
“Biarkan putra putri pemilik hak ulayat menjadi tuan di negerinya sendiri. Begitupun juga dengan Anggota DPR Papua Tengah, DPD RI, DPR RI,”sarannya. (Redaksi)