TIMIKA, Koranpapua.id- Kementerian Pertanian Republik Indonesia menetapkan Mimika sebagai kabupaten penyangga kerawanan pangan, untuk memenuhi kebutuhan makanan warga dua distrik di wilayah Kabupaten Puncak yang mengalami bencana kelaparan akibat kekeringan.
Mendukung program kementerian tersebut, Dinas Pertanian Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mimika melakukan penanaman 1.000 polybag tanaman ubi talas dan ubi jalar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mimika, Alice Irene Wanma mengatakan, penetapan Mimika sebagai penyangga kerawanan pangan diputuskan dalam rapat internal Kementerian Pertanian.
“Sebenarnya Menteri Pertanian akan berkunjung ke Kabupaten Puncak. Tetapi karena situasi belum kondusif, sehingga diputuskan dalam rapat internal Mimika sebagai penyangga,” jelas Alice kepada Koranpapua.id usai rapat pembahasan dokumen LP2B di Bappeda, 6 September 2023.
Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Mimika ini menjelaskan, pada kunjungan tiga staf Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian belum lama ini, meminta kepada Dinas Pertanian menanam 10 ribu polybag, masing-masing ubi talas 5.000 dan ubi jalar 5.000.
” Nanti pa Menteri datang melihat langsung, apakah permintaan dari 10 ribu sudah ada action atau belum. Termasuk melihat perkembangan pertumbuhan 1.000 yang sudah ditanam,” papar Alince.
Terkait dengan sisanya 9.000 polybag yang belum ditanam, Alice akan menyarankan kepada Kementerian supaya anggaran pengadaan polybag, dialihkan untuk membeli hasil kebun petani, untuk didistribusi ke masyarakat korban bencana kekeringan.
Karena Mimika saat ini sudah masuk surplus petatas dan ubi talas. Ketimbang melakukan penanaman yang harus menunggu enam bulan masa panen, sementara masyarakat dua distrik sudah sangat membutuhkan bahan makan.
Alice menyebutkan, untuk membantu kebutuhan pangan masyarakat di dua distrik di Kabupaten Puncak, pihaknya juga sudah mengirim tiga ton beras dan biskuat.
Setelah menerima bantuan, Alice melaporkan kepada Pj. Bupati Valentinus S. Sumito yang selanjutnya diperintahkan Pj Sekda Petrus Yumte saat itu untuk diserahkan kepada Sekda Puncak.
Bantuan lainnya, Kementerian berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Mimika telah mengirim 870 kilogram umbi-umbian, 700 polybag serta 10 ton beras dan supermie.
Disampaikan bahwa Dinas Pertanian saat ini juga tengah menyiapkan biosaka untuk menjadi pupuk serta menyiapkan kebun pertanian yang berlokasi di area Jalan Freeport Lama. Lahan ini benar-benar akan dijadikan kebun tanaman pangan dengan beragam tanaman.
“Pa Menteri mau setelah ia panen raya saat itu juga ia tanam lagi. Misalnya jagung, kacang, umbi-umbian,” katanya. Meskipun saat ini para petani sudah siap, namum belum diketahui secara pasti jadwal kedatangan Menteri untuk panen raya.
Alice memastikan, apabila Menteri berhalangan hadir karena terbentur agenda kerja yang padat, pihaknya akan mengundang Bupati Mimika agar tidak mengecewakan petani. Hasil panen nantinya akan dibeli oleh Dinas Pertanian menggunakan anggaran pembelanjaan. (Redaksi)