TIMIKA, Koranpapua.id– Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga dan Kebudayaan akan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata di daerah ini.
Salah satu terobosan yang akan dilakukan pada tahun 2024 yaitu melaksanakan perlombaan desa atau kampung wisata. Dinas Pariwisata akan memilih tujuh dari 132 kampung di Kabupaten Mimika untuk dijadikan pilot project.
Kadis Pariwisata, Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Mimika, Jacob Toisuta melalui Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata, Andri Patiung kepada Koranpapua.id mengatakan, untuk mensukseskan program ini, pihaknya telah mengusulkan anggaran pada APBD Induk Tahun 2004. Besaran pagu dana untuk mendanai kegiatan ini sebesar Rp500 juta.
Meski tidak menyebut tujuh kampung yang akan dijadikan pilot project, namun pemilihan kampung akan ditentukan setelah melihat syarat dan potensi wisata yang dalam wilayah kampung dan kedepannya benar-benar dapat dikembangkan.
Ia mencontohkan beberapa kampung yang kemungkinan bisa masuk dalam nominasi sebagai peserta lomba yaitu, kampung Nawaripi, Kampung Mulia Kencana (SP7), Kampung Bhintuka (SP 13), Kampung Karang Senang (SP3) dan Kampung Kadun Jaya (kilo 11).
Terkait dengan rencana ini diharapkan kepada semua pemerintahan kampung bersama masyarakat untuk jauh-jauh hari, bisa mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan potensi wisata kampung masing-masing.
” Nanti kita akan pilih tujuh kampung kemudian diberikan pemahaman kepada pemerintah kampung bersama masyarakat. Setelah itu baru dilakukan lomba kampung wisata,” jelas Andri sembari menambahkan untuk penilaiannya akan dilakukan tim juri yang langsung turun ke kampung-kampung.
Dikatakan pengembangan potensi pariwisata di kampung sangat baik, karena industri pariwisata ramah lingkungan dan sekali dikembangkan dapat bermanfaat selamanya. Namun yang penting masyarakat perlu diberi pemahaman untuk menjaga keamanan.
Karena jaminan keamanan suatu daerah sangat menentukan para tamu untuk berkunjung. Dengan mengembangkan potensi kampung wisata, selain dapat memberikan kontribusi buat masyarakat, juga menjadi salah satu pemasukan untuk daerah.
Karena bisanya tamu yang datang berkunjung tidak hanya melihat alam, tetapi bisa menikmati sajian kuliner khas Papua, pentas seni masyarakat lokal, minuman teh dari daun mangrove dan lainnya.
“Dalam mengembangkan dunia pariwisata tidak bisa Dinas Pariwisata berjalan sendiri tetapi pasti melibatkan OPD teknis lain seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian yang berkaitan dengan ketersediaan pangan,” paparnya. (redaksi)