TIMIKA, Koranpapua.id- Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, merupakan salah satu wilayah yang masuk kategori tingkat kerawanan cukup tinggi.
Untuk menekan dan memberikan kenyamanan, ketertiban dan keamanan yang kondusif, maka sudah saatnya kompi Brigade Mobil (Brimob) dibangun wilayah itu.
Terkait dengan ini, Polres Mimika berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika ikut membantu dengan memberikan lahan sebagai lokasi pembangunan kompi Brimob.
AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Kapolres Mimika mengatakan, pembentukan satu kompi baru di wilayah Kwamki Narama sangat diperlukan.
Apalagi saat ini Kabupaten Mimika saat ini berada dalam wilayah Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Tengah.
“Kita membutuhkan penguatan satuan Brimob melalui pembentukan satu kompi baru. Pemda Mimika diharapkan bantu pembebasan lahan. Kami sudah usulkan,” ujar Kapolres kepada awak media, Jumat 19 Desember 2025.
Kapolres menjelaskan, Markas Komando (Mako) Brimob idealnya dibangun di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan konflik cukup tinggi.
Dan Distrik Kwamki Narama dinilai menjadi salah satu daerah yang kerap terjadi konflik sosial antarwarga.
Dengan dibangunnya kompi Brimob, setidaknya ketika terjadi konflik cepat mendapat respon dari pihak keamanan.
Kapolres menambahkan, bila usulan permohonan lahan segera disetujui Pemkab Mimika, maka proses pembangunan kompi Brimob sudah bisa dimulai tahun 2026.
Sekedar untuk diketahui, wilayah Distrik Kwamki Narama dikenal dengan sejarahnya sebagai daerah rawan konflik sejak tahun 1990-an.
Konflik yang terjadi di wilayah itu selalu bermula dipicu oleh hal-hal yang berkaitan dengan kriminal antarwarga yang kemudian berkembang menjadi kelompok suku.
Meski sering kali adanya komitmen warga dan pemerintah untuk membangun daerah itu menjadi lebih nyaman dan kondusif, namun tantangan seputar keamaman masih saja terus terjadi hingga saat ini. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










