JAKARTA, Koranpapua.id- Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri (Mendagri), menginstruksikan tiga Pemerintahan Provinsi (Pemprov) di tanah Papua untuk segera melakukan langkah kongkrit menekan laju inflansi.
Instruksi Mendagri tersebut terkait dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan (year-on-year/YoY) Juli 2025 di ketiga provinsi melebihi realisasi inflasi Nasional sebesar 2,37 persen.
Ketiga provinsi itu yakni, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
“Kenapa tiga provinsi ini, karena ada beberapa yang perlu kita dorong, masalah-masalah yang perlu diselesaikan,” kata Tito dalam Rapat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi, Rabu 6 Agustus 2025.
Hadir dalam pertemuan bersama Mendagri itu, Meki Fritz Nawipa, Gubernur Papua Tengah, Apolo Safanpo, Apolo Safanpo, dan Wasuok Demianus Siep, Pj Sekretaris Daerah Papua Pegunungan.
Pada rapat yang berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri itu, Tito menyampaikan bahwa, data BPS pada Juli 2025, inflasi di Papua Selatan tercatat sebesar 5,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 112,63.
Sementara untuk Papua Pegunungan mengalami inflasi sebesar 4,15 persen dengan IHK 115,40, sementara Papua Tengah sebesar 2,89 persen dengan IHK 113,37.
“Angka yang ideal adalah 1,5 sampai 3,5 persen. Kalau di atas 3,5 itu berarti warning,” tegas Tito.
Dari sisi geografis dan demografis, Papua Tengah memiliki 8 kabupaten dengan jumlah penduduk sekitar 1,49 juta jiwa.
Papua Pegunungan 8 kabupaten dengan 1,48 juta jiwa, dan Papua Selatan 4 kabupaten dengan 549 ribu jiwa.
Tito menekankan, setiap daerah memiliki potensi masing-masing untuk dikembangkan guna mengendalikan inflasi.
Ia mendorong tiga Pemprov agar memperbaiki distribusi barang dan menggencarkan diversifikasi pangan, khususnya dengan memanfaatkan potensi pangan lokal.
Termasuk meminta kepala daerah baik di Papua Pegunungan, Papua Tengah, maupun Papua Selatan untuk menggencarkan gerakan ini.
“Kalau bisa didorong diversifikasi pangan menggunakan pangan lokal. Seperti, talas, ubi jalar, keladi. Semua makanan itu sehat sebetulnya. Jauh lebih sehat daripada beras, beras gulanya tinggi ini,” tandasnya.
Seperti diketahui rapat inflasi itu juga dihadiri Rachmat Pambudy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Tampak juga AM Putranto, Kepala Staf Kepresidenan, Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS.
Termasuk Agustina Arumsari, Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Askolani, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan. (Redaksi)










