TIMIKA, Koranpapua.id- Front Pejuang Pembela Hak Kesulungan Suku Kamoro (FPPHKSK) bersama Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) menyerahkan lima aspirasi dukungan kepada Abraham Kateyau agar diprioritaskan untuk menduduki jabatan Sekda Mimika definitif.
Abraham Kateyau yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perijinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mimika, merupakan satu dari empat pejabat yang sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) posisi Sekda Mimika.
Aspirasi yang ditujukan kepada Harun Damanik, S.STP.,MM selaku Ketua Panitia Seleksi Sekda Mimika yang diisi dalam noken khas Suku Kamoro, diserahkan Salomina Mutaweyau, Jumat 5 April 2024.
Aspirasi ini diterima oleh Ali Abdulah, Staf Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menggantikan Evert Lukas Hindom, Kepala BKPSDM.
Marianus Maknaipeku, SE.,M.Si, Ketua FPPHKSK Mimika yang juga Wakil Ketua Lemasko menjelaskan, aspirasi yang diberikan merupakan bukti dukungan masyarakat Kamoro kepada Abraham Kateyau untuk diprioritaskan menjadi Sekda Mimika.
Aspirasi itu ditujukan langsung kepada Harun Damanik, S.STP., MM sebagai Ketua Panitia Seleksi Sekda Mimika melalui BKPSDM Mimika.
Marianus menuturkan, masyarakat adat tiba di Kantor BKPSDM sekitar pukul 10.WIT. Sebelum menyerahkan aspirasi terlebih dahulu dilakukan Sasi, upacara adat Suku Kamoro.
“Dalam Sasi itu kita panggil para leluhur orang Kamoro, termasuk Bupati Mimika Drs. Titus Octovianus Potereyauw dan para pejuang Mimika yang sudah meningal dunia,” ujar Marianus yang dipercayakan memimpin upacara tersebut.
Ia meyakini dengan digelarnya upacara adat akan berdampak positif terhadap apa yang mereka perjuangkan, karena sudah mendapatkan restu dari para leluhur tanah ini.
Dan apabila dalam seleksi ini ada oknum-oknum yang ‘bermain’ untuk menggagalkan putra Kamoro maka siap menerima risikonya.
Tokoh masyarakat adat Kamoro ini juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang telah membuka kesempatan seleksi JPTP Sekda Mimika. Satu dari empat pejabat yang lolos terdapat putra terbaik Kamoro.
Menurutnya, dengan tidak ada pejabat dari Suku Amungme yang ikut dalam bursa calon Sekda, menunjukan bahwa masyarakat Amungme mendukung putra Kamoro untuk menduduki jabatan Sekda.
Marianus juga meminta kepada tiga pejabat yang lolos seleksi administrasi yakni Michael R. Gomar, Ronny Marjen dan Yohana Paliling untuk memberikan kesempatan kepada putra Kamoro menjadi Sekda Mimika.
Berikut isi lengkap lima aspirasi FPPHKSK dan Lemasko yang ditujukan kepada Harun Damanik, Ketua Panitia Seleksi Sekda Mimika:
Sesuai perihal surat diatas, maka kami Masyarakat Suku Kamoro datang kehadapan Panitia Seleksi Calon Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, dengan maksud menyampaikan beberapa hal terkait Seleksi Calon Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika tahun 2024, sebagai berikut:
- Kami masyarakat Pemilik Hak Ulayat Adat Daerah Mimika yang tergabung dalam FPPHKSK memandang bahwa Jabatan Sekretaris Daerah merupakan jabatan yang sangat strategis.Sehingga sesuai amanat Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, maka yang berhak menduduki jabatan tersebut adalah Orang Asli Papua, khususnya dalam hal ini adalah Orang Amungme atau Kamoro.
- Kami merasa aneh dan janggal dengan keberadaan calon atas nama Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si. Seharusnya panitia tidak menerima pendaftaran yang bersangkutan dengan alasan etika Pegawai Negeri Sipil.Karena yang bersangkutan pernah mengundurkan diri dari Jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika dan lebih memilih kursi Penjabat Bupati Mappi di Provinsi Papua Selatan. Masyarakat dan banyak pihak pasti memiliki pandangan negatif terhadap yang bersangkutan dan juga terhadap panitia karena menerima yang bersangkutan.Dan PNS seperti ini patut dicurigai motivasinya yang tentunya bukan untuk meniti karier atau membangun masyarakat, tetapi semata-mata hanya mencari keuntungan pribadi.Pandangan ini kami sampaikan karena belum pernah mendapati kasus pejabat eselon II melakukan hal ini, kecuali mereka yang mendapat tugas dari pimpinan atau jajaran diatasnya.
- Bahwa kami mengerti tentang sistem dan permainan yang selalu/sering terjadi di Kabupaten Mimika ini, sehingga ketika pilihannya jatuh ke tangan orang lain, maka keputusan itu merupakan suatu Kolusi, Nepotisme dan Korupsi (KKN).
- Mengacu pada point 1 dan 3 diatas maka kami meminta dengan tegas agar panitia seleksi dapat bekerja profesional dan mengedepankan nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Otonomi Khusus.Serta perlu melihat kondisi dan gejolak yang terjadi di Papua. Dimana semua daerah di Papua menginginkan putra-putri terbaik mereka yang menduduki kursi jabatan strategis di pemerintahan.
- Bahwa surat dan dukungan ini kami buat semata-mata demi memperjuangkan harkat dan martabat Suku Kamoro yang selama ini tidak mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Mimika.Sehingga keputusan menunjuk anak saudara kami Abraham Kateyau, SE., MH menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika, merupakan sebuah keputusan terbaik dan bersejarah serta sekaligus menjadi pengobat luka dan menghapus airmata tangisan orang Kamoro di tanahnya sendiri.
Demikian penyampaian kami, atas perhatian dan kebijakan panitia seleksi, dihaturkan terima kasih. Tuhan dan leluhur Suku Kamoro memberkati Ketua dan Anggota Panitia Seleksi beserta Keluarga masing-masing.
Surat ini dengan tembusan:
- Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta.
- Gubernur Provinsi Papua Tengah, di Nabire.
- Ketua Majelis Rakyat Papua Tengah, di Nabire.
- Kapolda Papua, di Jayapura.
- Komisi Aparat Sipil Negara (KASN).
- Bupati Mimika, di Timika.
- Kapolres Mimika, di Timika.
- Ketua LEMASKO, di Timika.
- Ketua LEMASA, di Timika.
- Arsip FPPHKSK. (Redaksi)