JAYAPURA, Koranpapua.id- Papua Raya diproyeksikan bisa mulai mandiri pangan pada tahun 2027. Dengan demikian, maka Papua akan sejajar dengan pulau lainnya di Indonesia.
Hal itu disampaikan Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI kata Mentan Mentan Amran saat kegiatan penyaluran beras SPHP di Jayapura, Selasa 9 Desember 2025.
Amran menegaskan pemerintah saat ini tengah bergerak dalam percepatan program cetak sawah, dukungan logistik, dan kolaborasi lintas sektor di Papua.
“Mimpi kita adalah Papua mandiri pangan. Tidak lagi bergantung pasokan dari Makassar atau Jawa. Papua harus memenuhi kebutuhannya sendiri,” tegas Amran.
“Karena kalau kita ngangkut dari daerah lain, itu biaya transportasinya ditanggung oleh masyarakat,” tambahnya.
Ia menjelaskan kebutuhan pangan Papua mencapai sekitar 660 ribu ton per tahun, sementara kapasitas produksi lokal baru sekitar 120–124 ribu ton.
Kekurangan sekitar 500 ribu ton tersebut, kata Amran, yang tengah dikejar melalui ekspansi sawah dan intensifikasi lahan.
Amran menyebut, hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan penambahan sawah baru di sejumlah wilayah di tanah Papua, maka dalam 5-10 tahun, Papua tidak lagi mengalami defisit pangan.
Dikatakan, pemerintah saat ini sedang melakukan penambahan sawah baru. Diantaranya, 20 ribu hektare di wilayah Papua.
Termasuk 50 ribu hektare di Papua Selatan, 17 ribu hektare di Papua Barat Daya, serta potensi tambahan di Sorong dan Papua Barat.
“Solusi permanen ke depan, kita cetak sawah 100 ribu hektare. Kalau langkah ini konsisten, persoalan pangan Papua akan selesai. Tidak ada lagi permasalahan beras. Itu solusi permanen kita,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya ke Papua, Amran juga menekankan bahwa pangan adalah fondasi stabilitas bangsa.
Di tengah dunia yang menghadapi krisis energi hingga krisis pangan, ia kembali mengingatkan bahwa ketika pangan bermasalah, sebuah negara dapat terdorong ke krisis sosial bahkan politik.
Langkah cepat dan permanen terus digeber melalui penyaluran beras SPHP (stabilitas pasokan dan harga pangan).
Termasuk pembangunan fasilitas gudang wilayah yang belum memiliki fasilitas penyimpanan, dan peningkatan kapasitas produksi pangan lokal.
Papua Raya yang mencakup Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua Pegunungan, sudah dialokasikan lahan sekitar 100 ribu hektare yang akan digenjot pembangunannya pada 2025–2026. (Redaksi)








