“FKDM adalah mata dan telinga pemerintah dalam mendeteksi potensi ancaman terhadap keamanan. Diharapkan melalui forum ini lahir rekomendasi dan langkah konkret untuk memperkuat sistem deteksi dini hingga ke tingkat kampung”.
TIMIKA, Koranpapua.id- Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Mimika menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan sejumlah lembaga terkait, Selasa 4 November 2025.
Lembaga terkait itu, di antaranya TNI-Polri, Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta para tokoh masyarakat.
FGD yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, Selasa 4 November 2025 itu, mengusung tema “Membangun Penguatan Sinergitas Jejaring Informasi Deteksi Dini di Tingkat Distrik dan Kabupaten Agar Tercipta Mimika Rumah Kita Aman dan Damai — Eme Neme Yaware.”
Luky Mahakena, Ketua FKDM Mimika menjelaskan bahwa FGD bertujuan memperkuat kewaspadaan dini terhadap potensi Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT).
Yang juga sekaligus membangun kerja sama lintas sektor dalam mencegah konflik sosial di masyarakat.
“Melalui forum ini, kita ingin memperkuat jejaring informasi agar setiap potensi gangguan bisa dideteksi dan ditangani sejak dini,” ujar Luky.
Dikatakan, Mimika adalah rumah besar kita bersama, dan untuk menjaga kedamaian bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab semua komponen masyarakat.
Dalam diskusi tersebut, sejumlah isu strategis turut disoroti, di antaranya persoalan tapal batas antarwilayah, pengendalian peredaran minuman beralkohol, hingga penegakan hukum terhadap potensi konflik sosial.
“Masalah tapal batas, terutama antara Kabupaten Mimika dan Deiyai, perlu segera ditangani pemerintah dengan regulasi yang jelas. Begitu pula soal miras dan aksi pemalangan yang mengganggu aktivitas ekonomi warga, harus ditertibkan bersama,” tegasnya.
FKDM juga mendorong aparat penegak hukum agar bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang memprovokasi konflik sosial, terutama di wilayah Kwamki Narama.
“Kita tidak ingin peristiwa lama terulang. Karena itu perlu langkah cepat dan penegakan hukum yang tegas agar konflik tidak melebar,” tambah Luky.
Sementara itu, Sekretaris Kesbangpol Mimika, Alfaisyah, yang hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika, menilai kegiatan ini sangat strategis dalam memperkuat sinergitas antara instansi pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat.
“FKDM adalah mata dan telinga pemerintah dalam mendeteksi potensi ancaman terhadap keamanan,” ujarnya.
Diharapkan melalui forum ini lahir rekomendasi dan langkah konkret untuk memperkuat sistem deteksi dini hingga ke tingkat kampung.
Ia menambahkan, dengan meningkatnya kewaspadaan dini, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta keberhasilan pembangunan daerah akan semakin kuat. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










