“Pihak kontraktor pernah meminta dirinya menandatangani berita acara serah terima proyek, namun ia menolak karena fasilitas belum bisa dimanfaatkan”.
TIMIKA, Koranpapua.id- Proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) senilai Rp3,9 miliar, mangkrak.
Proyek yang berlokasi di Kampung Limau Asri Timur, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, terbengkalai dan tidak berfungsi sejak dibangun pada 2022.
Hingga kini, setetes air pun belum pernah mengalir ke rumah warga.
Proyek yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022 itu dikerjakan oleh CV Dua Putra Jaya.
Adapun nilai kontrak akhir proyek sebesar Rp3,87 miliar di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika.
Berdasarkan data LPSE Mimika, perusahaan pemenang tender ini beralamat di Jalan Ahmad Yani, Timika, Papua Tengah.
Padahal secara fisik, instalasi dan jaringan pipa sudah terpasang hingga ke rumah-rumah warga.
Namun sejauh ini masyarakat sama sekali belum merasakan manfaat proyek bernilai miliaran rupiah tersebut.
Adi Prasetyo, Kepala Kampung Limau Asri Timur, mengungkapkan rasa kecewanya.
“Bangunannya sudah berdiri, pipanya juga sudah masuk ke rumah-rumah, tapi air tidak mengalir sama sekali. Sudah tiga tahun masyarakat menunggu, tapi tetap tidak berfungsi,” keluhnya kepada koranpapua.id, Kamis 16 Oktober 2025.

Adi menyebut, kebutuhan air bersih di wilayahnya sangat mendesak karena warga selama ini hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan harian.
“Kami sangat kecewa. Harapan kami proyek ini bisa segera dituntaskan karena masyarakat di SP5 ini sangat membutuhkan air bersih,” ujarnya.
Kekecewaan juga disampaikan oleh Suyono, warga Limau Asri yang juga mantan kepala kampung.
Ia menuturkan, pihak kontraktor pernah meminta dirinya menandatangani berita acara serah terima proyek, namun ia menolak karena fasilitas belum bisa dimanfaatkan.
“Mereka (kontraktor) bilang proyek sudah selesai dan sempat diuji coba, tapi masih banyak kebocoran,” ujarnya.
“Setelah itu mereka tidak pernah kembali lagi. Saya tidak mau tanda tangan karena airnya belum pernah dirasakan warga,” kata Suyono.
Ia menambahkan, beberapa bagian jalan dan infrastruktur desa ikut rusak akibat pemasangan pipa, namun tidak diperbaiki seperti yang dijanjikan.
“Waktu pasang pipa, jalan rusak. Katanya mau diperbaiki setelah pekerjaan selesai, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,” ujarnya kesal.
Hingga kini proyek air bersih Limau Asri Timur terbengkalai tanpa kejelasan.
Warga mendesak Pemkab Mimika dan Dinas PUPR segera turun tangan untuk mengevaluasi pekerjaan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah tersebut. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










