“Kami berharap seluruh masyarakat Papua bisa kembali bersatu sebagai satu kesatuan, tanpa lagi melihat pasangan calon. Sekarang kami adalah gubernur dan wakil gubernur bagi seluruh masyarakat Papua”.
TIMIKA, Koranpapua.id- Tahapan panjang pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua, yang berlangsung sejak November 2024, akhirnya berakhir.
Provinsi Papua akhirnya memiliki pemimpin definitif, setelah Presiden Prabowo Subianto melantik Mathius Fakhiri dan Aryoko AF Rumaropen sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana Negara, Jakarta, Rabu 8 Oktober 2025.
Dengan dilantiknya dua pemimpin baru ini, menandai berakhirnya seluruh tahapan panjang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
Mathius dan Aryoko menjadi gubernur dan wakil gubernur ke-37 hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Pelantikan dapat digelar setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan atas hasil pemungutan suara ulang Pemilihan Gubernur Papua pada 17 September 2025.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menuturkan, masa jabatan kepala daerah yang dilantik tetap lima tahun, terhitung sejak pelantikan.
Dengan demikian, akhir masa jabatan dari kepala daerah berbeda-beda sesuai dengan tanggal pelantikan.
Kemendagri juga belum bisa memastikan kegiatan retret gelombang ketiga bagi kepala daerah yang dilantik.
”Meskipun ada yang baru dilantik hingga 7,5 bulan setelah gelombang pertama, jabatan mereka tetap penuh selama lima tahun,” tutur Bima Arya.
Gubernur Papua Mathius Fakhiri seusai pelantikan mengatakan, ia siap bekerja membangun Papua agar bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain di Bumi Papua.
Sebagai provinsi induk, Papua harus menjadi barometer percepatan pembangunan di seluruh Papua.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarat Papua kembali bersatu setelah melewati tahapan pilkada yang sangat panjang.
”Kami berharap seluruh masyarakat Papua bisa kembali bersatu sebagai satu kesatuan, tanpa lagi melihat pasangan calon. Sekarang kami adalah gubernur dan wakil gubernur bagi seluruh masyarakat Papua,” ujarnya.
Dalam 100 hari pertama, Mathius berjanji akan memprioritaskan program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, diantaranya sektor pendidikan dan kesehatan. (Redaksi)









