Tepat di tanggal 8 Oktober 1996 Pemerintahan Pembantu Bupati Fak-fak wilayah Mimika akhirnya ditetapkan sebagai Kabupaten Administratif oleh Menteri Dalam Negeri di Jayapura dengan Bupati pertama, yakni Titus Oktovianus Poterayauw.
TIMIKA, Koranpapua.id– Kabupaten Mimika hari ini, Rabu 8 Oktober 2025 genap berusia 29 tahun.
Mimika merupakan satu dari delapan kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Papua Tengah, dengan ibukota terletak di Timika.
Kabupaten dengan jumlah penduduk 318.679 jiwa (data Kemendagri tahun 2024) itu, dikenal dengan keberadaan lokasi tambang emas terbesar dunia milik PT Freeport Indonesia.
Terdapat sebuah Bandara bertaraf nasional yaitu Bandara Moses Kilangin yang terletak di Distrik Mimika Baru. Serta pelabuhan Nasional yaitu Pelabuhan Poumako yang terletak di Distrik Mimika Timur.
Mimika memiliki topografi yang beragam. Terdapat dataran rendah dengan geografi rawa-rawa dan sungai dengan suku aslinya adalah Suku Kamoro dan Suku Sempan yang terkenal dengan ukirannya.
Sementara di wilayah dataran tinggi dihuni warga dari suku asli Amungme dan Damal.
Kampung-kampung di pesisir barat Mimika, dahulu tidak memiliki akses yang baik dengan sagu karena hutan yang menyusut.
Kampung-kampung tersebut adalah Poraoka, Kipia, Maparpe, Wumuka dan juga Umar (dibawah mayor) dan Aindua.
Sehingga kampung-kampung tersebut bekerja sama untuk mendapatkan akses sagu dari kampung di sebelah timur mereka ke bawah sampai Impiri dan Yaraya.
Terkadang dengan menukar kapal Kano maupun dengan intimidasi dan unjuk kekuatan.
Walaupun Tarya We kekurangan akses akan sagu dan populasi yang relatif kecil, posisi strategisnya di Teluk Etna memudahkan akses akan perdagangan untuk peralatan besi, kain, dan ornamen tubuh.
Kekurangan akan jumlah pasukan bisa dibantu dengan senjata api. Sebuah pantai di Yaraya, dikenal dengan nama Minaki Tiri (pantai senapan) karena diserang oleh rombongan serangan Naowa, pemimpin konfederasi yang disebut juga Raja Kipia.
Pembentukan Kabupaten Mimika
Kabupaten Mimika terletak di wilayah pantai selatan, dimana Mimika dulunya merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Fakfak dan wilayahnya disebut Kecamatan Mimika Timur.
Melihat kondisi pemerintahan saat itu dengan jumlah pegawai perwakilan kecamatan yang sangat sedikit serta luasnya wilayah pelayanan pemerintahan, maka Pemerintah Daerah Tingkat II Fakfak memandang perlu untuk melakukan pemekaran wilayah pemerintahan.
Pemekaran wilayah ini lebih kepada meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan kepada masyarakat di wilayah Mimika, yang tentunya membutuhkan perhatian dan pelayanan dari pemerintah.
Hal ini di wujudkan dengan pembentukan Kantor Pembantu Bupati di Timika yang ditetapkan sebagai Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Fakfak wilayah Mimika oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Fakfak.
Memperhatikan perkembangan jumlah penduduk, luas wilayah, potensi dan meningkatnya tugas dan tanggung jawab di bidang pemerintahan, maka di pandang perlunya pembentukan Pemerintahan Kabupaten Administratif.
Tepat di tanggal 8 Oktober 1996 Pemerintahan Pembantu Bupati Fak-fak wilayah Mimika akhirnya ditetapkan sebagai Kabupaten Administratif oleh Menteri Dalam Negeri di Jayapura dengan Bupati pertama, yakni Titus Oktovianus Poterayauw.
Setelah terbentuk menjadi Kabupaten Administratif maka ditetapkan wilayah kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Mimika Timur, Mimika Barat, Agimuga dan wilayah pemekaran Kecamatan Mimika Baru yang berkedudukan di Timika.
Setelah kurang lebih empat tahun pelaksanaan pemerintahan Kabupaten Administratif, maka pada tanggal 18 Maret tahun 2000 di resmikan perubahan status dari Kabupaten Administratif menjadi Kabupaten Definitif.
Kabupaten Definitif ditetapkan oleh Gubernur Provinsi Papua J.P. Salossa berdasarkan Undang-undang No.45 Tahun 1999, selanjutnya Mimika dipimpin oleh Bupati Klemen Tinal.
Setelah resmi menjadi Kabupaten Definitif, pada tanggal 18 Juni 2001 Pemerintah Daerah secara resmi menetapkan 12 Kecamatan (distrik) yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Mimika.
Di beberapa waktu belakangan ini terdapat penambahan enam distrik sehingga di tahun 2025 telah mencapai 18 distrik.
Distrik tersebut adalah Distrik Mimika Baru, Kuala Kencana, Tembagapura, Mimika Timur, Tembagapura, Mimika Timur Jauh, Mimika Tengah.
Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Agimuga, Jila, dan Jita, Kwamki Narama, Wania, Iwaka, Alama, Hoya, Amar.
Geografi
Kabupaten Mimika memiliki luas sekitar 21.693,51 km² atau 4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua dan terletak antara 137°48’49.68″ Bujur Timur hingga 134°52’21.36″ Bujur Timur dan 4°2’5.64″ Lintang Selatan hingga 5°14’13.56″ Lintang Selatan.
Topografi
Kabupaten Mimika mempunyai topografi yang lengkap yakni dimulai dari dataran tinggi Pegunungan Jayawijaya hingga dataran rendah di pesisir selatan yang menghadap langsung Laut Arafura.
Di wilayah Kabupaten Mimika, terdapat tiga distrik yang memiliki topografi di dataran tinggi, yaitu Distrik Tembagapura, Distrik Agimuga, dan Distrik Jila.
Perbatasan wilayah
Wilayah Kabupaten Mimika berbatasan dengan beberapa kabupaten yaitu, Bagian Utara: Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai, dan Kabupaten Puncak Jaya
Bagian Timur: Provinsi Papua Selatan dan Provinsi Papua Pegunungan
Bagian Selatan: Laut Arafura
Bagian Barat : Provinsi Papua Barat
Iklim dan Cuaca
Kabupaten Mimika disebut memiliki tempat dengan julukan wilayah terbasah di Indonesia, bahkan di dunia.
Lokasi wilayah terbasah di dunia ini berada di Mile Post 50 (MP50), tepatnya di kecamatan Tembagapura.
Dilansir dari laman BMKG, temuan ini didapat pada Oktober 2018 saat tim BMKG melakukan survey pemantauan glacier di Puncak Jaya Papua bersama dengan tim divisi environmental PT. Freeport Indonesia (PTFI).
Tim BMKG yang melakukan Survey Pada saat yang sama, tim BMKG-PTFI juga mendirikan papan nama bertuliskan “The Wettest Place on Earth” di Mile 50 (Stasiun MP50).
Stasiun MP50 di Mimika merupakan salah satu dari 12 stasiun pemantau cuaca otomatis yang dikelola oleh PTFI dan setiap tahun dikalibrasi oleh BMKG.
Pada rentang tahun 1994-2011 dan 2016-2018, Stasiun MP50 merekam tingkat curah hujan rata-rata lima tahunan pada angka 12.143 mm dengan curah hujan tahunan tertinggi pada 1999 sebesar 15.457 mm.
Suhu udara di wilayah Mimika bervariasi berdasarkan tinggi muka lahan yakni ≤23 °C di wilayah pegunungan dan 22°–33 °C di wilayah dataran rendah dan pesisir.
Sementara tingkat kelembapan di wilayah Mimika pun tinggi berkisar antara 70% hingga 90%. (Redaksi)