Dengan dukungan semua pihak, kegiatan Aksi Bergizi dapat menjadi budaya sehat di sekolah-sekolah, membentuk remaja yang kuat, tangguh, dan siap menyongsong masa depan
TIMIKA, Koranpapua.id– Masa remaja merupakan periode penting dalam siklus kehidupan karena menjadi fondasi bagi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Pada usia sekolah, remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga membutuhkan asupan gizi yang cukup dan seimbang.
Namun, masih banyak remaja di Indonesia, termasuk di Kabupaten Mimika, yang mengalami masalah gizi seperti anemia, kurangnya aktivitas fisik, serta rendahnya kepatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
Kondisi ini dapat berdampak pada menurunnya prestasi belajar, konsentrasi, produktivitas, serta meningkatkan risiko komplikasi saat kehamilan bagi remaja putri di kemudian hari.
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meluncurkan Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah, yang mengajak siswa untuk menerapkan tiga kegiatan utama, yaitu:
Minum TTD bersama seminggu sekali,
Melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit, dan
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk buah dan sayur.
Melalui gerakan ini, diharapkan tumbuh kesadaran remaja tentang pentingnya gizi seimbang, pola hidup sehat, serta pencegahan anemia sejak dini.
Dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Mendukung program ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika jemput bola dengan turun langsung melaksanakan aksi nyata, menggelar kegiatan Gerakan Aksi Bergizi di SMP Negeri 7 Timika, Sabtu 4 Oktober 2025.
Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIT, diikuti oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari siswa-siswi dan para guru sekolah itu.
Acara diawali dengan senam bersama selama 60 menit, dilanjutkan dengan seremonial pembukaan yang dibuka oleh Lenny Silas, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.
Dalam sambutannya, Lenny Silas menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua dalam membiasakan perilaku hidup sehat di kalangan remaja.
“Generasi emas itu cerdas, sehat, dan berprestasi. Kegiatan aksi bergizi ini harus terus digalakkan agar menjadi pembiasaan pada remaja dan diharapkan sekolah berkomitmen menjalan aksi bergizi setiap satu minggu sekali,” ujarnya.
Lenny menyampaikan bahwa Gerakan Aksi Bergizi tidak hanya berfokus pada peningkatan asupan gizi, tetapi juga memiliki beberapa tujuan khusus, antara lain:
- Mencegah anemia pada remaja putri melalui konsumsi rutin TTD.
- Mengatasi stunting di masa depan dengan menyiapkan calon ibu yang sehat sejak remaja.
- Meningkatkan kesadaran gizi melalui kebiasaan sarapan sehat, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan aktivitas fisik teratur.
Lenny berharap dengan dukungan semua pihak, kegiatan Aksi Bergizi dapat menjadi budaya sehat di sekolah-sekolah, membentuk remaja yang kuat, tangguh, dan siap menyongsong masa depan. (*)
Penulis: Jessica Putri
Redaktur: Marthen LL Moru