TIMIKA, Koranpapua.id– Momentum HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 menjadi hari bersejarah bagi empat kampung di Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Bersama dengan TNI yang bertugas di wilayah itu, Masyarakat menyatukan komitmen untuk menyatakan menolak dengan tegas kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dilansir dari keterangan Penyonif 700/WYC, momen ini dimulai dengan upacara peringatan kemerdekaan.
Dilanjutkan dengan penandatanganan sikap bersama oleh perwakilan masyarakat dari Kampung Tuanggi I, Tuanggi II, Yakimaki, dan Mundidok.
Dalam pernyataannya, mereka menegaskan dukungan penuh terhadap kehadiran TNI di wilayah mereka, sekaligus menolak segala bentuk keberadaan dan pengaruh OPM di kampung mereka.
Lettu Inf Rahmadanu, Komandan Pos Titik Kuat Kugibur, menyampaikan rasa bangganya atas semangat masyarakat dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa.
“Hari ini masyarakat menunjukkan dengan jelas bahwa Merah Putih tetap berkibar di tanah Gome Utara,” ujar Rahmadanu.
“Kebersamaan TNI dan rakyat adalah kunci untuk menjaga keamanan dan membangun Papua yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Joni Murib, Kepala Distrik Gome Utara, menilai kegiatan upacara kemerdekaan sebagai bukti nyata bahwa masyarakat di Gome Utara cinta NKRI.
“Kami senang sekali bisa merayakan HUT RI bersama TNI. Ini bukti bahwa masyarakat Gome Utara berdiri bersama bangsa Indonesia dan menolak segala bentuk gangguan yang ingin memecah belah kami,” ujarnya.
Upacara HUT RI ke-80 di Kampung Tuanggi bukan hanya menjadi simbol peringatan kemerdekaan, tetapi juga menegaskan tekad masyarakat untuk terus menjaga persatuan serta memperkokoh kehadiran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Tanah Papua. (Redaksi)