ADVERTISEMENT
Kamis, November 13, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Cuaca

Minim Pasokan dan Gagal Panen Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Sentral Timika

“Biasanya satu ikat besar sayur kita ambil dari petani harganya Rp15 ribu, sekarang sudah naik jadi Rp25 ribu. Ini juga karena banyak petani gagal panen karena banjir, jadi pasokan berkurang”.

26 Juli 2025
0
Minim Pasokan dan Gagal Panen Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Sentral Timika

Ibu Eca, seorang pedagang melayani Ibu Wiwit pembelu di pasar senteal Timika. (Foto:Hayun Nuhuyanan/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Sejumlah harga bahan pokok di Pasar Sentral Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada Sabtu 26 Juli 2025.

Kenaikan ini dipicu terbatasnya pasokan, terutama akibat petani gagal panen sebagai dampak dari cuaca buruk dan distribusi yang terganggu.

ADVERTISEMENT

Salah seorang pedagang, Ibu Eca, mengungkapkan bahwa harga cabai keriting dan cabai rawit kini mencapai Rp90 ribu per kilogram.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sementara tomat dijual Rp40 ribu per kilogram, bawang merah Rp65 ribu per kilogram, dan bawang putih relatif stabil di harga Rp60 ribu per kilogram.

Baca Juga

Gallery Foto Dinkes Mimika Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-61 Tahun 2025

Rakerkesda PPT 2025 di Timika Komitmen Titikberatkan Penguatan Pelayanan Kesehatan Wilayah Terpencil

“Bawang merah sempat turun tiga hari lalu, tapi stok sudah menipis. Saya perkirakan besok harganya akan naik lagi karena barang di pasar makin sedikit,” jelas Ibu Eca.

Tak hanya bumbu dapur, harga sayur-mayur juga ikut melambung. Bayam, kangkung, hingga daun bawang kini lebih mahal dari biasanya.

“Biasanya satu ikat besar sayur kita ambil dari petani harganya Rp15 ribu, sekarang sudah naik jadi Rp25 ribu. Ini juga karena banyak petani gagal panen karena banjir, jadi pasokan berkurang,” tambahnya.

Kenaikan harga ini dirasakan langsung oleh para pembeli. Ibu Wiwit, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di pasar itu, mengaku terpaksa tetap membeli meski harus merogoh kocek lebih dalam.

“Sebagai konsumen, berat sekali rasanya. Tapi mau bagaimana lagi, ini kan kebutuhan sehari-hari. Saya hanya berharap harga bisa segera turun,” ujarnya.

Ia juga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga, termasuk membantu para petani agar pasokan bahan pokok kembali normal.

“Harapan saya ya pemerintah bisa stabilkan harga sehingga harga tidak melambung seperti sekarang,” ujarnya. (*)

Penulis: Hayun Nuhuyanan

Editor: Marthen LL Moru

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Gallery Foto Dinkes Mimika Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-61 Tahun 2025

Gallery Foto Dinkes Mimika Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-61 Tahun 2025

12 November 2025
Rakerkesda PPT 2025 di Timika Komitmen Titikberatkan Penguatan Pelayanan Kesehatan Wilayah Terpencil

Rakerkesda PPT 2025 di Timika Komitmen Titikberatkan Penguatan Pelayanan Kesehatan Wilayah Terpencil

12 November 2025

Warnai HKN 2025, Dinkes Mimika Selenggarakan Pameran ‘Lensa Pengabdian’, Dibuka untuk Umum

12 November 2025
MRP Cabut Permohonan Uji Materi UU Nomor 2 Otsus Papua

MRP Cabut Permohonan Uji Materi UU Nomor 2 Otsus Papua

12 November 2025
Polisi Sita 81 Bahan Baku Anak Panah di Terminal Kedatangan Bandara Mozes Kilangin Timika

Polisi Sita 81 Bahan Baku Anak Panah di Terminal Kedatangan Bandara Mozes Kilangin Timika

12 November 2025
Banjir Longsor Nduga, Ini Nama 15 Warga yang Belum Ditemukan

Banjir Longsor Nduga, Ini Nama 15 Warga yang Belum Ditemukan

12 November 2025

POPULER

  • Bupati Mimika Johannes Rettob Jelaskan Alasan Penundaan Pengukuhan 133 Kepala Kampung

    Bupati Mimika Johannes Rettob Jelaskan Alasan Penundaan Pengukuhan 133 Kepala Kampung

    698 shares
    Bagikan 279 Tweet 175
  • 20 Pelajar SMA dan SMK Dogiyai Wakili Provinsi Papua Tengah di Indonesia-Pacific Cultural Synergy 2025

    627 shares
    Bagikan 251 Tweet 157
  • Gubernur NTT Melki Laka Lena Hadiri Musda II Golkar Papua Tengah di Timika

    577 shares
    Bagikan 231 Tweet 144
  • Ketika Pemimpin Melupakan Diaspora: Cermin Pengabaian Empati dari Gubernur NTT terhadap Warganya di Tanah Papua

    569 shares
    Bagikan 228 Tweet 142
  • Datang dengan Seragam Lengkap, Berbaris Rapi, Pengukuhan 133 Kepala Kampung Mimika Malah Ditunda

    565 shares
    Bagikan 226 Tweet 141
  • Kabupaten Mimika Diguncang Gempa 4,2 Magnitudo, Goyangannya Tidak Terasa

    534 shares
    Bagikan 214 Tweet 134
  • Politisi Golkar Ingatkan Gubernur Meki Nawipa Bantu Selesaikan Konflik di Papua Tengah

    534 shares
    Bagikan 214 Tweet 134
Next Post
Gempa Magnitudo 2,8 Guncang Wilayah Nabire, Belum Ada Laporan Kerusakan Infranstruktur

Gempa Magnitudo 2,8 Guncang Wilayah Nabire, Belum Ada Laporan Kerusakan Infranstruktur

Jarak Tujuh Meter, KKB Tembak Mati Warga Sipil di Intan Jaya

Jarak Tujuh Meter, KKB Tembak Mati Warga Sipil di Intan Jaya

Wujudkan Program Pendidikan Gratis SMA-SMK, Tiga Kabupaten Rapat Bahas Validasi Data di Timika

Wujudkan Program Pendidikan Gratis SMA-SMK, Tiga Kabupaten Rapat Bahas Validasi Data di Timika

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id