TIMIKA, Koranpapua.id– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika, Papua Tengah resmi meluncurkan program layanan antar pulang pasien Orang Asli Papua (OAP) bertajuk “Sa Antar Ko”, pada Kamis 17 Juni 2025.
Program ini secara khusus ditujukan untuk pasien OAP kurang mampu yang telah menyelesaikan masa rawat inap di RSUD.
Peluncuran dilakukan di RSUD Mimika dan dihadiri langsung oleh Johannes Rettob, Bupati Mimika dan Emanuel Kemong, Wakil Bupati Mimika.
Hadir juga menyaksikan peluncuran program yang sangat positif itu, Dr. Leonardus Tumuka, Direktur YPMAK, Letkol Inf M. Slamet Wijaya, Dandim 1710/Mimika dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
dr. Antonius Pasulu, Sp.THT-KL, M.Kes, Direktur RSUD Mimika, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kepedulian terhadap pasien OAP yang kerap mengalami kesulitan akses transportasi pulang usai dirawat.
Melalui arahan dan dukungan Bupati Johannes Rettob, RSUD menggandeng PT Maxim Indonesia sebagai mitra layanan transportasi dalam skema kerja sama yang telah diatur secara resmi.
“Program ‘Sa Antar Ko’ adalah bentuk nyata komitmen kami untuk pelayanan kesehatan yang berkeadilan. Khususnya bagi OAP yang kurang mampu, ini akan membantu meringankan beban mereka setelah menjalani perawatan,” jelas dr. Antonius.
Dijelaskan, program ini dibiayai sepenuhnya oleh RSUD Mimika melalui skema Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan tidak membebani pasien maupun keluarganya.
“Sasaran utama adalah pasien OAP kategori tidak mampu yang telah mendapat izin pulang dari dokter penanggung jawab,” jelas dr Anton.
Tujuan Utama Program “Sa Antar Ko”
- Memberikan layanan transportasi aman dan nyaman bagi pasien OAP.
- Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.
- Mengurangi beban ekonomi keluarga pasien.
- Menunjukkan keberpihakan pemerintah daerah terhadap warga asli Papua.
Bupati Johannes Rettob dalam kesempatan itu menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang tengah digalakkan pemerintah daerah.
“Kami terus berbenah. Program seperti ‘Sa Antar Ko’ ini adalah bentuk konkret pelayanan berbasis kemanusiaan, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama, khususnya masyarakat asli Papua,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendorong sistem pelayanan yang efisien, berbasis teknologi, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Salah satunya adalah rencana transportasi gratis untuk pelajar dan layanan kesehatan jemput bola ke pedalaman.
Langkah Nyata dan Berkelanjutan
Kerjasama RSUD Mimika dengan PT Maxim menjadi tonggak penting dalam mengintegrasikan layanan publik dengan teknologi.
Nantinya pasien yang telah sembuh akan dijemput dan diantar hingga ke depan rumahnya oleh pengemudi mitra Maxim, tanpa dipungut biaya.
“Ini bukan sekadar transportasi. Ini soal memastikan tidak ada warga OAP yang ditinggalkan dalam pelayanan kesehatan,” tambah Bupati.
Menurut Bupati, program ini sekaligus menjadi model layanan sosial berbasis kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas.
Ke depan, Pemkab Mimika juga membuka peluang kerja sama lebih luas dengan YPMAK termasuk PT Freeport Indonesia, untuk mendukung program-program serupa demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan diluncurkannya program “Sa Antar Ko”, RSUD Mimika dan Pemerintah Kabupaten Mimika menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan yang inklusif dan berorientasi pada masyarakat kecil. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru