ADVERTISEMENT
Rabu, Juli 30, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Headline

Kisah Pilu Tiga Gadis NTT di Timika, “Angan Membawa Kecewa”, Desak Polisi Usut Hingga Tuntas

“Kami tegaskan bahwa ini bukan sekadar kasus hukum, ini adalah soal harga diri dan martabat komunitas Flobamora. Jangan biarkan kejadian seperti ini terulang, apalagi dibiarkan tanpa keadilan”.

11 Juni 2025
0
Kisah Pilu Tiga Gadis NTT di Timika, “Angan Membawa Kecewa”, Desak Polisi Usut Hingga Tuntas

Siti Rahima (18), Nurhayati Mahmud Uran (17), dan Maryanti Syukur (24) tiga gadis asal Nusa Tenggara Timur. (foto:redaksi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Berita media pagi ini “Kisah Pilu Gadis NTT di Timika, dari Jerat Kerja Paksa Hingga Tuduhan Mistik, Kini Berjuang di Jalur Hukum”, cukup menggelitik warga Diaspora Flobamora di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Gabriel Zezo, Tokoh Masyarakat yang juga Wakil Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Mimika, akhirnya angkat bicara terkait kasus yang kini dialami oleh tiga gadis asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

ADVERTISEMENT

Menurut Gabriel, ketiga gadis remaja itu telah menjadi korban penipuan kerja, eksploitasi, dan pelecehan martabat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pasalnya, mereka dijanjikan pekerjaan layak dengan gaji Rp3 juta, namun kenyataannya hanya digaji separuh dari janji itu.

Baca Juga

Kopasgat TNI AU Ambil Alih, Pesawat Tetap Terbang di Bandara Bilorai Intan Jaya Meski Tanpa Petugas Sipil

Pencuri Motor Ditangkap di Jayanti-Timika, Pelaku sudah Dua Kali Masuk Penjara

Mereka malah dipekerjakan hingga 16 jam per hari, dan bahkan dua diantaranya saat direkrut masih berstatus anak di bawah umur.

Lebih parah lagi, salah satu dari mereka dituduh mencuri emas hanya berdasarkan keterangan dari seorang paranormal, tanpa bukti hukum dan kemudian dipaksa bekerja dua tahun tanpa kejelasan.

Sebagai warga Flobamora, ini adalah tamparan terhadap harga diri dan martabat kolektif.

Budaya orang Flores, Sumba, Timor, dan Alor menjunjung tinggi nilai kejujuran, kerja keras, dan penghormatan terhadap sesama.

Perlakuan terhadap tiga anak gadis muda ini adalah bentuk penghinaan terhadap nilai-nilai luhur, karenanya harus ditindak tegas.

Gabriel menyampaikan sudut pandang hukum, kasus ini memenuhi sejumlah unsur tindak pidana serius, antara lain:

  1. Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)

Berdasarkan Pasal 2 UU No. 21 Tahun 2007 tentang TPPO, pelaku yang merekrut dengan janji palsu untuk tujuan eksploitasi dapat dihukum penjara maksimal 15 tahun.

Fakta bahwa korban dijanjikan gaji tinggi namun dieksploitasi membuktikan adanya unsur penipuan dan eksploitasi.

  1. Pelanggaran Ketenagakerjaan

Mengacu pada Pasal 77 dan 78 UU No. 13 Tahun 2003, jam kerja melebihi delapan jam tanpa upah lembur dan pemotongan gaji tanpa persetujuan melanggar hak-hak pekerja.

Bahkan, mempekerjakan anak di bawah umur tanpa perlindungan khusus adalah pelanggaran berat sesuai Pasal 68 UU yang sama.

  1. Eksploitasi Anak

Dua korban adalah anak-anak ketika direkrut, yang berarti pelaku juga melanggar Pasal 76I UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang melarang eksploitasi ekonomi terhadap anak.

  1. Pencemaran Nama Baik dan Kriminalisasi

Tuduhan pencurian emas tanpa bukti hukum yang sah, apalagi hanya berdasarkan keterangan dukun, adalah bentuk kriminalisasi dan pelanggaran terhadap asas hukum pidana.

Terkait dengan ini, komunitas Flobamora Mimika menyerukan dan mendesak agar kasus ini diusut tuntas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Kapolres Mimika dan aparat penegak hukum agar menindak para pelaku secara serius, bukan hanya sebagai pelanggaran biasa, tetapi sebagai tindak pidana berat dan pelanggaran hak asasi manusia,” tegas Gabriel.

Pemerintah daerah, Dinas Tenaga Kerja, serta lembaga perlindungan anak agar terlibat aktif dalam proses pemulihan psikologis, hukum, dan sosial para korban.

Seluruh komunitas Flobamora di perantauan agar mempererat solidaritas dan lebih waspada terhadap modus-modus kerja ilegal yang menjerat saudara-saudari kita dari kampung.

“Kami tegaskan bahwa ini bukan sekadar kasus hukum, ini adalah soal harga diri dan martabat komunitas Flobamora. Jangan biarkan kejadian seperti ini terulang, apalagi dibiarkan tanpa keadilan,” tandasnya.

Gabriel mengajak kepada semua warga Flobamora Mimika untuk bersatu dalam duka, dan juga lebih bersatu dalam perjuangan untuk suatu kebenaran dan keadilan. (*)

Penulis: Abdul Hayun Nuhuyanan

Editor: Marthen L.L Moru

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kopasgat TNI AU Ambil Alih, Pesawat Tetap Terbang di Bandara Bilorai Intan Jaya Meski Tanpa Petugas Sipil

Kopasgat TNI AU Ambil Alih, Pesawat Tetap Terbang di Bandara Bilorai Intan Jaya Meski Tanpa Petugas Sipil

30 Juli 2025
Pencuri Motor Ditangkap di Jayanti-Timika, Pelaku sudah Dua Kali Masuk Penjara

Pencuri Motor Ditangkap di Jayanti-Timika, Pelaku sudah Dua Kali Masuk Penjara

30 Juli 2025
200 Ekor Sapi asal Merauke Disiapkan untuk Penuhi Protein Hewani Masyarakat Papua Tengah

200 Ekor Sapi asal Merauke Disiapkan untuk Penuhi Protein Hewani Masyarakat Papua Tengah

30 Juli 2025
Gempa di Rusia Picu Peringatan Tsunami untuk Wilayah Utara Papua, Mimika Dipastikan Aman

Gempa di Rusia Picu Peringatan Tsunami untuk Wilayah Utara Papua, Mimika Dipastikan Aman

30 Juli 2025
Provinsi Papua Tengah Tempati Posisi Teratas Realisasi APBD Tahun 2025

Provinsi Papua Tengah Tempati Posisi Teratas Realisasi APBD Tahun 2025

30 Juli 2025
Ditumpangi Ribka Haluk, Sriwijaya Air Mendarat Perdana di Wamena, Buka Konektivitas Transportasi Udara yang Luas

Ditumpangi Ribka Haluk, Sriwijaya Air Mendarat Perdana di Wamena, Buka Konektivitas Transportasi Udara yang Luas

29 Juli 2025

POPULER

  • Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta 59 Tahun, Berbeda dengan PNS. Berikut Penjelasannya

    Kabar Gembira! Pendaftaran CPNS 2025 Resmi Dibuka. Ini Formasi dan Syaratnya

    1247 shares
    Bagikan 499 Tweet 312
  • Incar Tambang Emas Kapiraya, Kapal Tongkang Angkut Alat Berat Sandar di Muara Wumuka, Lemasko Minta Dihentikan

    1787 shares
    Bagikan 715 Tweet 447
  • Cegah Tindak Pidana DD, Kejati Papua Gandeng Pemprov Papua Tengah Sosialisasi Program Jaga Desa

    721 shares
    Bagikan 288 Tweet 180
  • Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-80, Bupati Mimika Keluarkan Tujuh Himbauan

    666 shares
    Bagikan 266 Tweet 167
  • Lima Anggota Polres Puncak Jaya Dipecat Tidak Hormat, Kapolres Tegaskan Komitmen Tegakkan Disiplin

    619 shares
    Bagikan 248 Tweet 155
  • 129 Amunisi Kaliber 7,62 mm Ditemukan di TPA Iwaka Mimika

    586 shares
    Bagikan 234 Tweet 147
  • Ketua KPU Papua Steve Dumbon Diberhentikan Sementara

    582 shares
    Bagikan 233 Tweet 146
Next Post

Pembangunan Asrama Sepak Bola Usia Dini di Timika, Janji Tertunda di Tengah Klaim Lahan

Kejaksaan Tinggi Papua Tahan Empat Tersangka Kasus Korupsi Proyek Aero Sport Mimika

Kejaksaan Tinggi Papua Tahan Empat Tersangka Kasus Korupsi Proyek Aero Sport Mimika

Permudah Pelayanan Publik, Pemkab Mimika Segera Luncurkan Mal Pelayanan Publik, Semua Urusan Diselesaikan di Satu Tempat

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id