NABIRE, Koranpapua.id- Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Tengah melalui Kelompok Kerja (Pokja) Agama menyerukan perdamaian di Tanah Papua.
Lembaga MRP Papua Tengah juga mendesak berbagai pihak untuk segera mengakhiri konflik bersenjata yang terjadi di beberapa kabupaten di Bumi Cenderawasih.
Penegasan tersebut merupakan topik utama dalam diskusi yang digagas Pokja Agama MRP Papua Tengah dengan tajuk ‘Diskusi Publik dan Seruan Damai’ yang digelar di Nabire, Sabtu 31 Mei 2025.
Kegiatan yang dipusatkan di Auditorium Gereja KSK Nabire ini menghadirkan sejumlah tokoh agama sebagai narasumber diantaranya Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, Uskup Keuskupan Timika.
Pdt. DR. Benny Giay, Dewan Gereja Papua, Pdt. Andrikus Mofu,S.Th, M.Th, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Dr. Socratez Yoman, MA, Badan Pelayan Pusat Gereja-Gereja Baptis.
Narasumber lainnya, KH.Saiful Islam Al Payage, Ketua MUI Papua dan Ketua Pokja Agama MRP Provinsi Papua Tengah, Beny Wenior Pakage.
Secara umum, para narasumber ini memperkuat peran agama sebagai jembatan perdamaian dan ruang dialog lintas iman demi perdamaian di Papua.
Beny Wenior Pakage, Ketua Pokja Agama MRP Papua Tengah, menegaskan agama berperan penting dalam mengedepankan dialog damai serta melindungi nilai-nilai manusia.
“Kami hadir untuk menyuarakan hati nurani yang damai dan mendorong untuk segera mengakhiri kekerasan melalui pendekatan spiritual dan kasih,” katanya.
Lebih lanjut dalam diskusi tersebut, para narasumber menekankan penghormatan terhadap martabat manusia, keadilan, pendekatan teologis dan pendekatan kasih.
Serta persaudaraan lintas agama sebagai kunci persatuan dan keutuhan sosial di Tanah Papua. (Redaksi)