TIMIKA, Koranpapua.id- Beberapa wilayah di Provinsi Papua Tengah dalam tiga hari kedepan, terhitung sejak Kamis 1 Mei hingga Sabtu 3 Mei 2025 berpotensi terjadi cuaca ekstrim.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Nabire mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Nabire, Rabu 30 April 2025 menyebutkan beberapa wilayah kabupaten yang akan mengalami hujan lebat pada hari pertama tanggal 1 Mei.
Yaitu Kabupaten Deiyai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Puncak Jaya.
Akibat hujan yang turun dalam itensitas lebat diperkirakan akan menimbulkan genangan, gangguan aktivitas harian, hingga potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di daerah rawan.
Sementara pada hari kedua tanggal 2 Mei, intensitas hujan masih berpotensi tinggi di beberapa wilayah lainnya, seperti Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai, dan Mimika.
Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan angin kencang yang dapat membahayakan keselamatan, khususnya bagi aktivitas luar ruangan dan transportasi.
Pada hari ketiga tanggal 3 Mei 2025, prakiraan menunjukkan bahwa hujan masih akan terjadi di Kabupaten Mimika. Namun, intensitasnya bervariasi dari ringan hingga lebat.
Meski hanya satu wilayah yang disebutkan dalam prakiraan cuaca hari terakhir, potensi gangguan tetap ada dan perlu diantisipasi sejak dini oleh masyarakat maupun pihak berwenang.
Stasiun Meteorologi Nabire mengingatkan agar masyarakat senantiasa memantau perkembangan cuaca terbaru dan terus mengikuti arahan dari instansi resmi.
Masyarat juga diminta untuk selalu waspada terutama di daerah yang rawan longsor atau banjir bandang.
Termasuk diminta tidak berlindung di bawah pohon saat terjadi petir dan menghindari kegiatan di perairan terbuka ketika cuaca buruk melanda.
Informasi ini diharapkan dapat membantu warga Papua Tengah untuk lebih siap menghadapi perubahan cuaca dalam beberapa hari ke depan.
BMKG juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan lembaga penanggulangan bencana untuk meminimalkan dampak yang mungkin timbul. (Redaksi)