TIMIKA, Koranpapua.id- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah akan memfokuskan pengembangan tanaman padi di Kabupaten Nabire.
Ini bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan di Papua Tengah, sebagaimana Asta Cita Nomor 4 Presiden RI Prabowo Subianto, yang meminta seluruh daerah di Indonesia untuk melakukan pengembangan tanaman padi.
Menjawab ini, Pemprov Papua Tengah sudah melakukan terobosan sejak akhir Desember 2024, dengan menanam padi mandiri atau padi irigasi tadah hujan seluas 280 hektar.
Program pengembangan tanaman padi yang merupakan bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) ini, akan dilanjutkan di tahun 2025 dengan membuka 1.000 hektar lagi.
Hal ini disampaikan Frence The Papara, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (P2KP) ketika menghadiri panen perdana padi di Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Rabu 12 Februari 2025.
Untuk penambahan pembukaan lahan persawahan itu, saat ini Dinas P2KP masih melakukan koordinasi dengan petani terkait kesanggupan dalam membudidayakan bibit.
“Tahun 2025 ini akan diberikan bantuan Alsintan, bibit, obat-obat, pupuk. Dan sesuai petunjuk untuk Kabupaten Mimika dan Nabire mendapat pupuk non subsidi,” ujarnya.
Dikatakan, meskipun Mimika termasuk wilayah lumbung pangan namun untuk pengembangan pangan padi sawah dan padi tadah hujan, Pemprov Papua Tengah lebih diarahkan pengembangannya di Kabupaten Nabire.
Ia beralasannya, APBD Mimika yang mencapai 6-7 triliun, sehingga pengembangan tanaman padi diarahkan ke Nabire yang pendapatan daerahnya masih sekitar 1-2 triliun rupiah.
Dalam mendukung program swasembada pangan ini, Frence berharap pemerintah pusat bisa membantu bibit padi termasuk Alsinta, pupuk maupun obat-obatan. (Redaksi)