TIMIKA, Koranpapua.id- R.D. Antonius Benny Susetyo dikabarkan meninggal dunia di Rumah sakit Mitra Medika Pontianak, Sabtu 5 Oktober 2024 sekitar pukul 00.15 WIB.
Almarhum yang akrab dipanggil Romo Benny menghembuskan nafas terakhir, ketika sedang menjalankan tugas sebagai Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Pontianak.
Dikutip dari katolikana.com, keberadaan Romo Benny di Pontianak, karena sedang melaksanakan tugasnya bersama BPIP yang tengah menggelar serial Focus Group Dissusion (FGD) mengenai “Kerapuhan Etika Kehidupan Penyelengaraa Negara”.
FGD ini digelar di sejumlah kota di Indonesia, termasuk di Pontianak.
Jenazah Romo Benny rencananya bakal diterbangkan dari Pontianak ke Surabaya, dan selanjutnya dibawa ke Malang untuk dikebumikan di sana.
Almarhum terlebih dahulu akan disemayamkan di Rumah Duka Gotong Royong, Malang, sebelum nantinya dimakamkan.
Romo Benny dijadwalkan akan dimakamkan pada hari Senin, 7 Oktober 2024, di komplek Pemakaman Sukun, Malang.
Sekilas Tentang Romo Benny
Romo Benny selama ini menjadi salah satu sosok pastor Katolik yang cukup dikenal publik karena intensitasnya tampil di layar kaca.
Sebelum mengemban jabatan sebagai staf khusus BPIP, ia merupakan Pakar Komunikasi Politik yang kerap kali wira-wiri dalam berbagai talkshow televisi.
Kiprahnya itu memang tidak lepas dari latar belakang pendidikan yang dia miliki. Romo Benny merupakan penyandang gelar Doktor di bidang ilmu komunikasi dari Universitas Sahid Jakarta pada tahun 2022.
Akan tetapi, aktivitas pastor yang relatif dekat dengan dunia politik praktis itu kerap kali mengundang tanda tanya dari umat Katolik.
Untuk itulah, pada November 2023, ia mengajukan pengunduran diri sebagai imam diosesan Keuskupan Malang.
Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm., setelah menerima pengunduran diri Romo Benny juga sekaligus mencabut kembali yurisdiksi yang selama ini diberikan kepada Romo Benny.
Dengan demikian, Romo Benny memang masih menyandang status sebagai imam Katolik.
Akan tetapi untuk sementara waktu ia tidak boleh menjalankan fungsi-fungsi imamatnya.
Selama menjadi imam muda, Romo Benny pernah mengabdi sebagai pastor pembantu di Paroki Situbondo, Keuskupan Malang.
Penempatan Romo Benny di Paroki Situbondo hanya berselang sepekan setelah terjadinya kerusuhan hebat di kota santri di kawasan tapal kuda ini.
Sedikitnya selusin gereja dibakar habis, termasuk Gereja Katolik Situbondo.
Tanggung jawab tersebut membuatnya berusaha dekat dengan para tokoh dan kaum muslim di Situbondo dan Bondowoso.
Pengalaman ini membuatnya banyak bertemu dengan para kiai dan berkunjung ke beberapa pesantren.
Selain itu, Romo Benny juga tercatat pernah mengemban amanah sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Tak heran apabila Romo Benny lantas juga dikenal sebagai aktivis dialog lintas iman.
Requiescat in pacem, Romo Benny. Selamat beristirahat di dalam kedamaian abadi di surga. (Redaksi)