TIMIKA, Koranpapua.id- Empat Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas Alama, Kabupaten Mimika diundang Dr. Ribka Haluk, Pj Gubernur Papua Tengah untuk menghadiri Upacara HUT RI ke-79 di Nabire.
Keempat Nakes ini yang terbang bersama Mr. Glen Malcolm, pilot helikopter asal Slandia Baru yang ditembak mati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ketika tiba di Lapter Alama tanggal 5 Agustus 2024 lalu.
Meski mereka selamat dalam peristiwa penembakan itu, namun keempat Nakes tersebut sempat disendera oleh anggota KKB.
Empat Nakes itu masing-masing, Kolariak Gwijangge (KTU), Hasmaya, AMd. Keb (bidan), Naomi Kambu (gizi) dan Demianus Pakage (perawat).
Untuk keberangkatan empat Nakes ke Nabire langsung didampingi Fransiska Tekege, Sekretaris Dinkes Mimika dan Saulus Pokniangge, S.Kep. Ns, Kepala Puskesmas Alama.
Hal ini disampaikan Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika kepada koranpapua.id, Kamis 15 Agustus 2024.
Menurut Reynold, penyampaian undangan empat Nakes dari delapan orang yang bertugas di Puskesmas Alama, berdasarkan pemberitahuan Pj Gubernur melalui Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah.
Selain menghadiri upacara HUT RI ke 79, Pj Gubernur juga akan memberikan penghargaan pengabdian kepada keempat Nakes tersebut.
Selaku pimpinan Dinas Kesehatan Mimika, Reynold memelihat hal baik yang dilakukan Pj Gubernur dan perlu diberi apresiasi dan ucapan terima kasih.
Karena yang dilakukan Pj Gubernur merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Papua Tengah bagi tenaga Nakes Mimika.
Mantan Sekretaris Komisi HIV-Aids Mimika menuturkan, pemberian penghargaan ini sesungguhnya untuk menunjukkan bahwa negara hadir memperhatikan setiap wilayah di NKRI tanpa terkecuali.
Dengan penghargaan itu juga bertujuan untuk mendukung peningkatan pelayanan yang prima oleh petugas kesehatan kepada masyarakat hingga di pelosok meskipun dengan risiko terberat.
“Kita bersyukur tenaga-tenaga Nakes ini dalam pelayanannya selamat dari ancaman. Kami sangat hargai perhatian Pemerintah Pusat melalui Pj Gubernur Ribka Haluk,” kata Reynold.
Lewat penghargaan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi motivasi para Nakes untuk tetap berkarya di daerah ini.
“Untuk Kabupaten Mimika rewardnya nanti akan diberikan kepada Nakes bisa dalam bentuk lain,” janji Reynold.
Penghargaan bisa saja dalam bentuk pendistribusian tenaga untuk sementara waktu istirahat di Timika atau dalam bentuk pemberian insentif.
Reynold mengungkapkan saat ini begitu banyak masyarakat di balik gunung yang menanti Nakes untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Karena itu setelah menjalani trauma healing akan dilanjutkan dengan pertemuan bersama membicarakan bagaimana sistem redistribusi petugas ke Alama.
Termasuk langkah-langkah apa saja yang harus diambil Dinkes selama mereka berada di tempat tugas.
Agenda penting lainnya segera melakukan pertemuan dengan tokoh agama, adat, masyarakat, pemerintah kampung dan aparat TNI-Polri untuk membicarakan strategi kedepannya.
“Dalam rapat nanti diharapkan ada masukan dan nasehat bagi petugas agar pelayanan tetap berjalan,” pungkasnya.
Reynold mengakui langkah-langkah yang nantinya diputuskan dalam pertemuan akan dilaporkan kepada Pj Sekda Mimika untuk diteruskan ke bupati.
Dikatakan meskipun saat ini pelayanan kesehatan di Alama dihentikan sementara, namun berdasarkan arahan Pj Sekda dan Bupati, Dinkes dapat memikirkan solusinya supaya pelayanan kesehatan kembali normal.
“Yang jelas sekarang ini belum. Tetapi setelah kondisi di lapangan pulih Dinkes akan melakukan strategi pelayanannya. Agar hak-hak masyarakat mendapat pelayanan kesehatan tidak diabaikan. Karena di sana banyak masyarakat yang butuh pelayanan,” tandas Reynold.
Reynold menegaskan, pada prinsipnya pemerintah siap menjalankan amanat pelayanan, namun model dan strategi pelayanan seperti apa, Dinkes membutuhkan masukan dan saran dari semua pihak. (Redaksi)