TIMIKA,Koranpapua.id- Kota Timika menjadi salah satu daerah di Papua yang menjadi incaran para pebisnis Narkotika, Pshikotropika dan Bahan Adiktif Berbahaya (Narkoba).
Ini bisa dilihat dari banyaknya kasus Narkoba yang berhasil diungkap jajaran Polres Mimika. Tidak saja pemakai, polisi juga berhasil menangkap pengedarnya.
Berikut penuturan dr. Aisyah Dahlan, Pegiat Narkoba ketika ditemui koranpapua.id usai menjadi pembicara di Seminar Dampak Narkoba dan Solusi Pencegahannya di salah satu hotel di Timika, Senin 3 Juni 2024.
Menurutnya, penanggulangan Narkoba harus menjadi perhatian serius Pemerintah Republik Indonesia dan semua pemerintah daerah. Karena Narkoba bukanlah suatu yang main-main.
Sebab terkadang dikarenakan seringnya menangani satu masalah, maka masalah itupun menjadi sesuatu yang biasa.
Sehingga pencegahan ataupun pemberantasan menjadi kurang diperhatiankan.
Dikatakan sebagai keluarga korban Narkoba, Aisyah merasakan susahnya pemerintah melakukan upaya pencegahan.
Karena itu, ia memilih jalan untuk terus menyampaikan bahaya Narkoba kepada masyarakat. Ini bertujuan agar masyarakat dapat awasi diri dan keluarga.
Aisyah yang dikenal sebagai pembicara yang banyak membahas topik neuparenting, psikologi orang tua dan persoalan Narkoba mengungkapkan, pencegahan tidak hanya mengandalkan pemerintah.
Tetapi perlu adanya kesadaran diri, keluarga dan juga lingkungan sekitar.
Sering mengkonsumsi minuman alkohol juga menjadi salah satu yang mendorong seseorang mengenal barang haram itu.
“Minuman alkohol itu ibarat pintu masuk untuk naik ke bahan adiktif lainnya, hingga ke psikotropika mulai dari sabu hingga ke yang paling berbahaya,” ungkapnya.
Masyarakat harus berani menegur bila bertemu dengan orang yang diindikasi sebagai pengedar atau bandar Narkoba.
“Kita sebagai masyarakat harus menjaga kampung kita sendiri, dalam hal ini harus jeli melihat hal-hal yang tidak baik termasuk Narkoba,” pesannya.
Apabila melihat gelagat yang mencurigakan di sekitar kita, harus berani menegur atau melaporkan ke pihak berwajib.
“Ini bertujuan agar pengedar segan masuk ke kampung kita,” tutup Aisyah. (Redaksi)










