TIMIKA, Koranpapua.id- Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria merupakan dua masalah kesehatan yang terus menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Pasalnya dalam tiga bulan terakhir, kasus DBD dan malaria terus mengalami peningkatan. Khusus untuk DBD terhitung sejak Januari sampai Maret 2024 mencapai 827 kasus.
Hal itu disampaikan Reynol Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika kepada Koranpapua.id saat ditemui di salah satu hotel di Timika, Rabu 8 Mei 2024.
Dinas Kesehatan bersama seluruh Puskesmas telah melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah penderita DBD.
Salah satunya dengan melakukan pengawasan dan deteksi dini, guna mencegah jangan sampai ada kasus kematian.
Reynol menuturkan, terjadinya penambahan kasus dikarenakan sistem pencatatan dan pelaporan yang diperketat, dengan cara dilakukan pemantauan setiap hari. Cara ini berbeda dengan yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.
“Lingkungan sangat berpengaruh terjadi peningkatan kasus. Karenanya saya berharap masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan dengan baik,” pesan Reynol.
Sedangkan untuk kasus Malaria, meski tidak disebutkan secara rinci jumlah kasus dalam tiga bulan terakhir ini, namun Reynol menyampaikan dalam setahun mencapai 112 ribu kasus.
“Dalam setahun kita bisa menemukan kasus malaria mencapai 112 ribu. Namun dari jumlah itu 70 persennya adalah pasien kambuh,” ungkapnya
Berdasarkan hasil survei, pasien yang mengalami kambuh malaria disebabkan akibat berhenti minum obat.
“Malaria kambuhan ini adalah jenis vivax atau tertiana, malaria kambuh terjadi karena pasien tidak menghabiskan obat pada hari kelima sampai hari ketujuh,” jelas Reynold. (Redaksi)