TIMIKA, Koranpapua.id- Hari ini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini oleh seluruh rakyat Indonesia.
Hari Kartini ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok emansipasi perempuan Raden Ajeng (RA) Kartini.
Karena kepiawaiannya dan perhatian yang besar kepada kaumnya, sosok Kartini akhirnya diangkat menjadi Pahlawan Nasional RI.
Semangat untuk bisa hidup setara dengan kaum pria yang wariskan oleh Kartini sangat berdampak positif terhadap kaum wanita dari generasi ke generasi.
Wanita tidak hanya sebatas menjadi ibu rumah tangga dan mengurus anak dan suami, tetapi mereka juga ikut berperan aktif seperti pria dalam segala lini kehidupan.
Semangat dan kegigihan Kartini hingga kini tetap dipelihara oleh masyarakat, khususnya perempuan masa sekarang.
Salah satunya bisa dilihat dari sosok Ibu Gamar seorang petani sederhana di SP5, Kampung Limau Asri, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Ibu Gamar menuturkan, sebagai wanita tidak bisa menghindari kodratnya untuk mengurus rumah tangga.
Meski demikian, wanita juga harus mampu bersama-sama dengan pria (suami) untuk saling mendukung agar rumah tangga bisa berjalan dengan baik.
Seperti pemenuhan kebutuhan makan minum, namun yang terpenting mampu mengantarkan anak-anak melanjutkan pendidikan hingga meraih sarjana.
“Kami menghidupkan keluarganya melalui hasil panen kebun seperti singkong dan cabai. Hasil panen ini dapat membantu perekonomian keluarga,” tutur ibu enam anak ini saat di temui Koranpapua.id, Minggu, 21 April 2024
Pendapatan dari jualan hasil kebun dibantu dengan penghasilan tambahan dari suaminya yang bekerja sebagai tukang ojek, mampu memenuhi kebutuhan dan pendidikan ke enam anaknya.
Dari enam anaknya, satu sudah berumah tangga, tiga sudah menempuh pendidikan hingga sarjana. Sementara dua lainnya yakni, Zein tercatat sebagai mahasiswa di salah satu kampus di Jayapura dan Iya duduk di bangku kelas tiga SMP.
“Saya bersyukur sebagai petani, ibu rumah tangga, saya bisa membantu tiga anak saya yang sudah selesai kuliah dan dua saudaranya masih sekolah,” ucapnya
Dedikasi ibu Gamar, sejalan dengan konsep pendidikan RA. Kartini, dimana pendidikan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membuka pikiran masyarakat ke arah modern.
Pendidikan merupakan suatu langkah menuju peradaban yang maju, dimana laki-laki dan perempuan saling bekerjasama untuk membangun sebuah bangsa.
Dengan segala kontribusinya pada keluarganya, ibu Gamar dapat dikatakan sebagai sosok Kartini modern masa kini. (Redaksi)