TIMIKA, Koranpapua.id– Wilayah Kabupaten Ende yang terletak di bagian tengah Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menjadi daerah terdampak akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur.
Erupsi Lewotobi yang sudah terjadi sejak tangal 1 Januari 2024 itu mengakibatkan semburan debu vulkanik sampai ke sejumlah wilayah di Kabupaten Ende.
Mengantisipasinya terjadinya gangguan pernafasan, Bupati Ende, Drs H. Djafar H. Achmad, MM menginstruksikan kepada semua warganya untuk menggunakan masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD) dalam beraktivitas.
Instruksi orang nomor satu di Ende itu tertuang dalam surat bernomor : BU.360/BPBD.01/1/2024 tertanggal 3 Januari 2024.
Berikut isi lengkap himbauan Bupati Ende yang ditujukan kepada segenap warga masyarakat Kabupaten Ende.
Berdasarkan hasil analisa INASIAM BMKG yang berlaku tanggal 02 Januari 2024 pukul 09.50 UTC atau 17.50 WITA hingga tanggal 02 Januari 2024 pkl 15.35 UTC atau 23.35 WITA, masih teramati sebaran debu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi laki-laki tanggal 02 Januari 2024 pkl 09.10 UTC atau 17.10 WITA dengan ketinggian debu mencapai 9000 feet.
Debu vulkanik bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 10 KT dan diprakirakan intensitasnya tetap. Dari peta terlihat adanya peningkatan SO2 (belerang) di daerah Kabupaten Flores Timur bagian timur dan Kabupaten Sikka. SO2 mulai bekurang ke arah barat daya yakni wilayah Kabupaten Ende bagian Selatan.
Kabupaten Ende terdampak abu vulkanik akibat letusan lewotobi dimana arah letusan yang mengeluarkan abu vulkanik hasil letusan Gunung Lewotobi menyebar ke arah barat laut searah dengan angin yang membawa material abu vulkanik tersebut, sehingga wilayah Kabupaten Ende menjadi salah satu kabupaten terdampak abu vulkanik.
Rekomendasi sebaiknya masyarakat menggunakan masker pelindung agar terhindar dari gangguan pernapasan. Demikian untuk dilaksanakan atas perhatian diucapkan terima terima kasih. (Redaksi)