TIMIKA, Koran Papua.id– Dinas Perikanan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah memberikan pelatihan budidaya ikan air tawar bagi 30 warga Orang Asli Papua (OAP) yang selama ini tergabung dalam kelompok budidaya ikan air tawar.
Puluhan warga yang semuanya berasal dari Distrik Mimika Baru akan diberikan tambahan wawasan seputar budidaya ikan air tawar selama dua hari, Rabu 18 Oktober sampai Kamis 19 Oktober 2023 di salah satu hotel di Timika.
Pelatihan dengan tema ‘Peluang dan Tantangan Perikanan Budidaya Era 4.0’ dan sub tema ‘Penjaminan Ketersediaan Sarana Pembudidayaan Ikan Dalam Satu Kabupaten/Kota tahun 2023’, dibuka oleh Septinus Timang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Politik.
Bupati Mimika, Eltinus Omaleng dalam sambutannya yang dibacakan Septinus mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pelatihan bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
Karenanya semua peserta pelatihan dikhususkan kepada OAP. Diharapkan melalui pelatihan bisa menunjukan minat OAP untuk menggeluti usaha ikan air tawar.
Dan bisa mencapai kemandirian kelompok budidaya ikan air tawar, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia OAP di bidang budidaya perikanan air tawar.
“ Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan mengembangkan kelompok pembudidaya ikan OAP yang menunjukkan minat dan kesungguhan yang tinggi melaksanakan usaha perikanan budidaya,”jelasnya.
Apalagi bidang perikanan budidaya di era revolusi industri 4.0 adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.
Bupati juga memberikan delapan langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam membudidaya ikan air tawar:
- Pendidikan dan pelatihan.
Memberikan pelatihan dan pendidikan yang sesuai tentang teknologi, manajemen, dan praktik terbaru dalam budidaya perikanan. Hal ini dapat mencakup kursus online, lokakarya, dan pelatihan praktis.
- Kemitraan dengan institusi pendidikan.
Berkolaborasi dengan universitas dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan industri 4.0 dalam bidang perikanan budidaya.
- Penyediaan akses internet dan teknologi.
Memastikan akses yang memadai ke internet dan teknologi komunikasi di wilayah-wilayah perikanan untuk memungkinkan SDM terhubung dan mengakses informasi terbaru.
- Penerapan sistem manajemen digital.
Mendorong penggunaan perangkat lunak manajemen untuk melacak produksi, kondisi lingkungan, dan data terkait lainnya.
- Penekanan pada keberlanjutan.
Meningkatkan kesadaran tentang praktik perikanan budidaya yang berkelanjutan dan keterlibatan dalam inovasi berkelanjutan.
- Pengembangan kewirausahaan.
Mendorong SDM untuk menjalankan bisnis perikanan budidaya mereka sendiri dengan bantuan teknologi dan pengetahuan yang diperoleh.
- Jaringan dan kolaborasi.
Mendorong SDM untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, termasuk pemerintah, peneliti, dan perusahaan teknologi, untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya dengan meningkatkan kapasitas SDM dalam perikanan budidaya.
Sementara Tiodor Marpaung, Sekretaris Dinas Perikanan Mimika menjelaskan tujuan pelatihan ini untuk mengembangkan potensi dan peluang bisnis kelompok pembudidaya ikan yang aktif dalam berusaha.
Dengan demikian mereka mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pembudidaya ikan, meningkatkan kapasitas kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).
Termasuk untuk mendukung ketahanan pangan, pencegahan gizi buruk dan stunting di Kabupaten Mimika. (Redaksi)