TIMIKA, Koranpapua.id- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Darwin Tobing memastikan kondisi masyarakat dua distrik di Kabupaten Puncak yang mengalami musibah embun dingin beberapa waktu lalu, kini sudah berangsur pulih.
Menurutnya, akibat bencana tersebut membuat gagal panen dan mengakibatkan minimnya ketersediaan bahan makanan. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sangat berdampak positif terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
“Sudah tertangani dengan baik. Itu terjadi berkat kerja sama semua elemen yang sangat responsif terhadap kondisi masyarakat,”ujar Darwin kepada Koranpapua.id di Timika, Senin 18 September 2023.
Darwin menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah di Papua dan Papua Tengah, termasuk keterlibatan organisasi kepemudaan dan semua elemen masyarakat yang sudah bahu membahu meringankan beban masyarakat korban bencana.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada AMKI dan Kelompok Cipayung yang telah melakukan penggalangan dana bantuan. “ Mewakili Pemerintah Puncak saya mengapresiasi tingginya respon dari berbagai pihak yang sangat luar biasa dengan menyalurkan bantuan sampai kebutuhan dasar masyarakat tercukupi,” tandas Darwin.
Meski demikian kata Darwin, dibalik dari musibah ini ada satu keuntungan yang mempunyai nilai positif yakni, mendapat perhatian sangat serius oleh pemerintah pusat dengan menurunkan program pembangunan.
Darwin menyebutkan, beberapa program pemerintah pusat untuk mengatasi masalah kekeringan secara permanen dengan membangun Bandara Sinak, dan pengerjaan jalan darat Sinak ke Agadogume dan Sinak ke Mulia.
Pemerintah pusat juga membangun gudang pangan di Agadogume dan Sinak. Dengan demikian kedepan Sinak menjadi pusat untuk mengatasi semua permasalahan bencana.
“Misalnya bencana salju terjadi pada Juli maka sejak Mei sudah pasok logistik untuk disimpan dalam gudang pangan sebagai antisipasi,” jelasnya.
Pemda Puncak telah melakukan berbagai persiapan untuk ketahanan pangan bagi masyarakat yakni, secara rutin menyiapkan anggaran melalui Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian.
Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung ketahahan pangan maupun kebencanaan yang bisa terjadi kapan saja. “ Bencana bisa terjadi diluar kemampuan manusia yang tidak terencana, maka pemerintah perlu melakukan antisipasi,” papar Darwin.
Secara teknis, Darwin mengharapkan perhatian dari Kementerian Pertanian untuk menciptakan pertanian moderen yang bisa mengatasi permasalahan serupa di waktu yang akan datang.
Misalnya dengan membangun green house sehingga embun tidak langsung mengena pada tanaman yang kemudian membuat tanaman membusuk. Apalagi musim salju terjadi tidak menentu setiap tahun.
“Kadang salju terjadi di Bulan Mei sampai September. Tetapi ada jangka waktu lama tujuh sampai delapan tahun baru terjadi lagi. Peristiwa ini pernah terjadi tahun 2015 sangat ekstrim. Waktu itu Menteri Sosial Kofifah datang ke Puncak,” tambah Darwin. (Redaksi)