TIMIKA, Koranpapua.id- Meningkatkan mutu satuan pendidikan, Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Mimika menggelar pendampingan kepada 150 guru yang bekerja dibawah naungan yayasan tersebut.
Ratusan tenaga pendidik itu merupakan utusan dari 15 sekolah mulai TK dan SD YPPK Se-Mimika Provinsi, Papua Tengah diberikan pendampingan seputar Kurikulum Merdeka Komunitas Belajar Sekolah YPPK Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kegiatan yang dipusatkan di Aula SD YPPK Seminari Santo Yohanes Pembaptis, Kampung Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Sabtu 16 September 2023 mengusung tagline ‘Guru Maju Mutu Melaju YPPK Keren’ .
Fransiskus Bokeyau, S.Pd, Sekretaris Dinas Pendidikan Mimika pada sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada YPPK yang sudah melaksanakan kegiatan pendampingan ini.
Menurutnya, YPPK menjadi inisiator untuk memberikan informasi dan membagi pengalaman yang dimiliki melalui tim dalam pendampingan Kurikulum Merdeka Belajar Platform Merdeka Mengajar.
Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dan tanggungjawab guru sebagai pendidik mulai dari TK dan SD.
Kurikulum Merdeka Belajar yang diterapkan saat ini merupakan suatu program Kementerian Pendidikan dalam mendukung proses kreatif bagi guru.
Karenanya suka atau tidak suka harus dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di YPPK. Melalui kurikulum ini guru mampu menerapkan pola-pola belajar di setiap sekolahnya masing-masing.
Kepada tim fasilitator diingatkan untuk membagi informasi dan pengetahuannya sebanyak-banyaknya kepada guru-guru yang ada supaya bisa diterapkan di sekolah.
Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Ia berharap, Merdeka Mengajar menjadi suatu referensi bagi guru dalam mengembangkan praktik mengajar.
Platform ini mempunyai tiga fungsi, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya. Di dalamnya terdapat Toolkit Assessment untuk mengukur capaian belajar siswa.
Sementara Bernolfus Welerubun selaku kreator kegiatan ini dalam arahannya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan karena ada suatu kekuatiran bersama dalam proses pembelajaran di semua sekolah YPPK yang kurang proaktif, dengan sarana yang diberikan oleh pemerintah yakni Platform Merdeka Mengajar.
“Hari ini kita kumpulkan 150 guru dari 15 sekolah yang belum memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah dalam proses menyediakan buku rapor bagi siswa,” jelasnya.
Bernolfus menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk tindaklanjut pelatihan yang pernah diikuti sebelumnya. Tujuannya agar bisa membagi informasi, perkenalan dan belajar bersama bagi sekolah-sekolah terkait Platform Merdeka Mengajar.
Bernolfus yang juga sebagai Kepala SD YPPK Waonaripi menjelaskan, guru-guru yang hadir dalam kegiatan ini merupakan utusan dari SD YPPK Mioko, Iwaka, Hiripau, Mwuare, Kaugapu, Pomaka dan SD YPPK dalam Kota Timika.
“Sebelum kami kumpul bersama hari ini, malam harinya kami zoom bersama para kepala sekolah untuk samakan persepsi dan sepakat bahwa hari Sabtu ini perlu adanya pelatihan sebagai suplemen tambahan dalam Platform Merdeka Mengajar,” jelasnya.
Bernolfus mengucapkan terima kasih kepada para kepala sekolah yang sudah mendorong dan mengutus para gurunya untuk hadir mengikuti kegiatan ini.
Ia mengajak semua guru sama-sama belajar sebuah layanan pendidikan digital supaya dapat mendukung kemajuan pendidikan kedepan. (Redaksi)