ADVERTISEMENT
Rabu, Oktober 15, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua Tengah

DLH Latih 60 Warga Iwaka Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos, Setiap Bulan Mendapat Upah Rp1 Juta

Produksi sampah di Kabupaten Mimika sebanyak 253 ton per hari dan setiap bulan mencapai 7.590 ton. Dan jika dihitung dalam setahun Mimika menghasilkan sampah sebanyak 91.080 ton.

24 Agustus 2023
0
DLH Latih 60 Warga Iwaka Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos, Setiap Bulan Mendapat Upah Rp1 Juta

Warga Iwaka saat registrasi di meja panitia saat mengikuti sosialisasi pengolahan sampah organik di salah satu hotel di Timika belum lama ini. (Foto : Dok./Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah memberikan pelatihan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos kepada 60 warga.

Puluhan warga tersebut yang selama ini tinggal dan menetap di sekitar area Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kampung Iwaka, Distrik Kuala Kencana.

ADVERTISEMENT

” Pelatihan bekerjasama dengan Freeport. Setelah satu minggu pelatihan mereka mulai olah sampah organik di rumah kompos di TPA Iwaka,” jelas Jeffri Deda, S.Sos, Plt Kadis Lingkungan Hidup Mimika kepada Koranpapua.id melalui sambungan telepon baru-baru ini.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kepada 60 warga yang nantinya bekerja mengolah sampah di Rumah Kompos akan diberi upah Rp1 juta setiap bulan selama satu tahun. Rumah Kompos yang dibangun Pemerintah Pusat sudah dilengkapi dengan fasilitas.

Baca Juga

Dirjen Otda Tiba di Merauke, Satgas Korpasgat Lakukan Pengamanan Ketat Areal Bandara

Sopir Asal Makassar Tewas Ditikam OTK, Dugaan Sementara KKB Terlibat

Anggaran untuk membiayai semua kegiatan ini bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Tahun 2023. Dikatakan setelah satu tahun mengolah sampah, hasilnya bisa dijual kepada masyarakat, sehingga mendapatkan penghasilan untuk menopang kehidupan keluarga.

“ Dengan satu harapan setelah setahun mampu mengolah sampah organik, sehingga kedepannya bisa mandiri mengembangkan usaha ini,”ujar Jefri.

Pengolahan sampah organik hingga kini belum ada yang melirik sebagai salah satu sumber pendapatan. Karenanya kepada 60 warga yang sudah mendapatkan pelatihan selain membantu mengurangi sampah organik, bisa menjadi peluang usaha untuk diri sendiri.

“Pemerintah telah menyiapkan sarananya tinggal masyarakat memanfaatkan dengan tetap mengutamakan menjaga kebersihan agar tidak rusak,” pesan Jefri.

Sebelumnya, Algerto R. Asmuruf, staf DLH Mimika dalam keterangan persnya yang diterima Koranpapua.id menjelaskan, kegiatan yang digagas DLH bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah.

Termasuk mengedukasi masyarakat tentang teknik dan manfaat pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. Mengurangi jumlah volume sampah yang berakhir di TPA dan mengubah sampah menjadi uang dengan sistem pengolahan sampah organik.

Ada beberapa manfaat yang didapat dari pengolahan sampah yakni, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi emisi gas rumah kaca atau pemanasan global. Memberikan manfaat yang baik bagi lingkungan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di Kampung Iwaka.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga. Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah.

Peraturan Bupati Mimika Nomor 36 Tahun 2018 tentang Kebijakan Strategi Kabupaten Mimika Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan sebagai bentuk strategi pengelolaan sampah dengan sistem pengurangan sampah sebanyak 30 persen. Dan penanganan sampah sebanyak 70 persen sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Mimika Nomor 36 Tahun 2018.

Dijelaskan, produksi sampah di Kabupaten Mimika sebanyak 253 ton per hari dan setiap bulan mencapai 7.590 ton. Dan jika dihitung dalam setahun Mimika menghasilkan sampah sebanyak 91.080 ton.

Dengan  volume sampah yang cukup tinggi, mendorong Pemkab Mimika melalui DLH untuk melakukan upaya pengurangan sampah. Salah satunya dengan melaksanakan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

“ Jika sampah organik diolah menjadi kompos setidaknya dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Iwaka,” tandasnya. (redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Dirjen Otda Tiba di Merauke, Satgas Korpasgat Lakukan Pengamanan Ketat Areal Bandara

Dirjen Otda Tiba di Merauke, Satgas Korpasgat Lakukan Pengamanan Ketat Areal Bandara

15 Oktober 2025
Sopir Asal Makassar Tewas Ditikam OTK, Dugaan Sementara KKB Terlibat

Sopir Asal Makassar Tewas Ditikam OTK, Dugaan Sementara KKB Terlibat

15 Oktober 2025
Bappeda Mimika Gelar Rakortek dan Pelatihan SPM, Wabup Emanuel Tekankan Pentingnya Mutu Pelayanan Dasar

Bappeda Mimika Gelar Rakortek dan Pelatihan SPM, Wabup Emanuel Tekankan Pentingnya Mutu Pelayanan Dasar

15 Oktober 2025
Puskesmas Atuka Dipalang, Pegawai Desak Ganti Kapus dan Transparansi Soal Dana

Puskesmas Atuka Dipalang, Pegawai Desak Ganti Kapus dan Transparansi Soal Dana

15 Oktober 2025
Yoris Raweyai Sebut Konflik Papua Bukan Hal Baru, Perlu Ketegasan Presiden Prabowo

Yoris Raweyai Sebut Konflik Papua Bukan Hal Baru, Perlu Ketegasan Presiden Prabowo

15 Oktober 2025
Skandal Rp1,2 Triliun Dibuka Kembali, KPK Periksa Lima Saksi Termasuk Mantan Kadis PUPR Papua

Skandal Rp1,2 Triliun Dibuka Kembali, KPK Periksa Lima Saksi Termasuk Mantan Kadis PUPR Papua

15 Oktober 2025

POPULER

  • Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

    Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

    1192 shares
    Bagikan 477 Tweet 298
  • Di Balik Insiden ‘Kemanusiaan’ yang Terjadi di Tambang Freeport Indonesia

    782 shares
    Bagikan 313 Tweet 196
  • Marthen Malisa Kaban BPKAD Mimika: Pemeriksaan BPK Kali Ini Berbeda dengan Sebelumnya

    661 shares
    Bagikan 264 Tweet 165
  • Dua Prajurit TNI di Papua Gugur Ditembak KKB, Senjata Dirampas

    645 shares
    Bagikan 258 Tweet 161
  • Empat Guru di Yahukimo Papua Diserang OTK, Ibu Melani Meninggal Dunia

    638 shares
    Bagikan 255 Tweet 160
  • Dana Transfer Umum 2026 untuk Papua Tengah Rp7,4 Triliun, Kabupaten Mimika Terbesar Rp2 Triliun Lebih

    625 shares
    Bagikan 250 Tweet 156
  • Presiden Prabowo Lantik Paulus Waterpauw untuk Tugas Khusus di Papua

    620 shares
    Bagikan 248 Tweet 155
Next Post
Jacob Toisuta, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Mimika, Andri Patiung, Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata, Jimi Mahue, pemateri pelatihan, panitia foto bersama peserta usai acara penutup, Rabu 23 Agustus 2023. (Foto : Redaksi/Koranpapua.id)

30 Warga Kokonao Diedukasi Bangun Destinasi Desa Wisata di Wilayah Pesisir

Obyek Wisata Harus Menarik, Pj Bupati: Jika Tidak Menghasilkan Uang Sama Saja dengan Membohongi Diri Sendiri

Obyek Wisata Harus Menarik, Pj Bupati: Jika Tidak Menghasilkan Uang Sama Saja dengan Membohongi Diri Sendiri

Pesparani Perdana Digelar November, Panitia Belum Bisa Bekerja Terbentur SK Bupati Mimika

Pesparani Perdana Digelar November, Panitia Belum Bisa Bekerja Terbentur SK Bupati Mimika

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id