TIMIKA, Koranpapua.id- Mendukung pengembangan destinasi pariwisata di wilayah pesisir, Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Mimika memberikan edukasi membangun kampung (desa) wisata bagi 30 warga dari tujuh kampung di Kokonao, Distrik Mimika Barat.
Kegiatan yang berlangsung dipusatkan di Aula Lorensa TSM SP3. Acara dibuka dan ditutup Jacob Toisuta, Kadis Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Mimika.
Kegiatan dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata Kabupaten/Kota’ dan sub tema ‘SDM OAP Terlatih Dalam Pengelolaan Tempat Wisata dan Sadar Wisata’, menghadirkan narasumber dari Dinas Pariwisata Provinsi Papua Tengah, Jimi Mahue.
Jacob Toisuta, Kadis Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga menjelaskan, melalui pelatihan ini bertujuan agar kedepan pengelolaan destinasi kampung wisata tidak hanya ada di Jawa, tetapi ada juga di Indonesia Timur khususnya di Mimika, Papua Tengah.
Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mimika mengungkapkan, dalam program pelatihan kampung wisata menghadirkan peserta perwakilan dari tujuh kampung di wilayah Distrik Mimika Barat.
Dengan harapan materi yang mereka dapat selama pelatihan bisa dikembangkan di kampung masing-masing.
“ Mendukung kreativitas masyarakat, pemerintah tidak akan tinggal diam tetapi akan turun memantau apakah sudah mulai kembangkan pariwisata atau belum,” ujar Jacob.
Bagi yang sudah mulai akan dinilai. Jika berdasarkan penilaian tim sudah bagus mengelola pariwisata, akan dipilih untuk dikirim studi banding ke desa wisata di Jawa.
Dengan studi banding dapat menambah wawasan pengembangan pariwisata sesuai dengan kondisi serta karateristik geografisnya.
Pengembangan kampung wisata bagi masyarat pesisir dengan dua pilihan. Yaitu, pengembangan pariwisata laut atau darat dan pelaku ekowisata kembangkan wisatanya disesuaikan dengan kondisi geografis tempat tinggalnya.
Hadirnya pengembangan kampung wisata yang menarik, ramah dan aman akan mendorong wisatawan untuk datang berkunjung. Dengan demikian ikut berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sendiri.
Kepada peserta pelatihan, Jacob berpesan hal yang paling penting diperhatikan dalam pengembangan pariwisata adalah faktor keamanan.
“Apabila situasinya aman dan nyaman sudah pasti orang akan senang datang berkunjung dan ingin tinggal berlama-lama. Tapi kalau tidak aman pasti orang tidak datang,” katanya.
Sementara Ones Kaowarepea, Kepala Kampung Kokonao yang juga peserta pelatihan mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga yang telah memberikan pelatihan bagi masyarakat dalam mengembangkan kampung wisata.
Menurut Ones pelatihan semacam ini belum pernah dilakukan bagi masyaralat pesisir, dan menjadi pengalaman pertamanya. Dengan pelatihan ini masyarakat menjadi tahu apa itu pariwisata, tujuan serta manfaatnya.
Termasuk bisa mengetahui kendala-kendala yang membuat masyarakat sendiri tidak bisa bangun kampungnya sendiri. Ones berkomitmen dengan bekal materi yang didapat, dirinya akan membentuk kelompok pengembangan wisata mangrove di kampungnya. (redaksi)