TIMIKA, Koranpapua.id – Dihadapan ratusan Orang Muda Katolik (OMK) yang hadir pada perayaan puncak Pra Indonesian Youth Day (IYD) Keuskupan Timika, Minggu 17 Juni, Mgr. Aloysius Murwito, OFM mengingatkan bahwa kaum muda sangat rentan untuk diperbudak oleh dosa dan mudah jatuh dalam pencobaan.
Muda mudi Katolik harus dapat bersaksi bagi Tuhan, membagikan pengalaman pribadi dengan Tuhan untuk memuliakan nama Tuhan
Karena itu Uskup Murwito yang saat ini menjabat sebagai Uskup Keuskupan Asmat berpesan agar kaum muda Katolik harus bisa melakukan sesuai dengan motto pra-IYD ‘Bangkitlah dan Bersaksilah’.
Uskup Aloysius yang didampingi puluhan pastor muda dalam khotbahnya mengatakan, bahwa Allah sangat peduli dan cinta akan umat-Nya.
Mengutip dari bacaan pertama, dimana Allah melalui Musa menyampaikan pesan kepada umat Israel bahwa Allah sangat mencintai umatnya, walaupun mereka diperbudak oleh penguasa Mesir. Namun karena kepedulian Allah mengirim Musa untuk membebaskan mereka.
Sama halnya Bangsa Israel yang diperbudak, begitu juga kita sekarang yang diperbudak oleh dosa. Meski demikian Allah tidak tinggal diam demi menyelamatkan umatNya dari belenggu dosa. Ia mengaruniakan anakNya agar diselamatkan dan terbebas dari belenggu dosa.
Uskup juga mengingatkan kepada tokoh-tokoh misionaris dalam gereja untuk meneladani Allah. Sama seperti para misionaris yang telah datang memberitakan Injil, kaum muda juga harus punya semangat yang besar dalam mewartakan kabar baik.
Dua unsur dalam kegiatan IYD yakni, membagi dan menerima
Orang-orang muda adalah harapan masa depan, karenanya Uskup mengajak untuk melihat hubungan kita dengan Tuhan. Karena hanya dengan itulah akan datang kegembiraan dalam mewartakan Injil kepada sesama.
“Muda mudi Katolik harus dapat bersaksi bagi Tuhan, membagikan pengalaman pribadi dengan Tuhan untuk memuliakan nama Tuhan,” ajak Uskup.
Ada dua unsur dalam kegiatan IYD yakni, membagi dan menerima. Uskup mengajak untuk memohon rahmat Tuhan agar agenda IYD dapat menghasilkan buah- buah yang bermanfaat dalam paroki.
Dimeriahkan Parade Deville
Puncak Pra IYD yang berlangsung Sabtu 17 Juni diikuti ratusan OMK utusan dari enam dekenat yang berada dalam wilayah Keuskupan Timika. Yakni, Dekenat Teluk Cendrawasih, Dekenat Moni Puncak, Dekenat Tigi, Dekenat Paniai, Dekenat Kabupapia, Dekenat Mimika Agimuga.
Khusus untuk Dekenat Timika Agimuga yang menjadi tuan rumah juga melibatkan OMK dari Paroki St Petrus SP3, OMK Paroki Santa Sisilia, OMK Paroki St Stefanus Sempan, OMK Paroki Emanuel Mapurujaya dan OMK Paroki Katedral Tiga Raja.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh pelajar SMA dan SMP Santa Maria, SMP Katolik Bernadus, perwakilan umat dari beberapa wilayah. Ikut terlibat mensukseskan kegiatan tersebut perwakilan umat Kristen Protestan, perwakilan umat Muslim dan perwakilan umat Hindu dan Budha.
Disaksikan Koranpapua.id, pelaksanaan deville dimulai dari Keuskupan Bobaigo menuju Jalan Cendrawasih, perempatan Diana berbelok ke Jalan Budi Utomo, Jalan Hasanuddin masuk ke Jalan Yos Sudarso dan berakhir di Lapangan Gelael.
Dalam deville tersebut masing-masing barisan OMK memegang tiga bendera yakni, Bendera Merah Putih, Bendera OMK dan Bendera Kepausan (Vatikan) serta Spanduk.
Paskibra dan Marching Band anak-anak SMA Negeri I Mimika tampil memeriahkan jalannya deville ini. Ketika sampai di Lapangan Gelael, sebelum masuk ke barisan masing-masing, setiap kelompok mempersembahkan yel-yel.
Kegiatan deville dilanjutkan dengan misa yang dipimpin oleh Uskup Asmat, Mgr Aloysius Murwito OFM yang didampingi oleh puluhan Pastor muda. Uskup diantar menuju altar dengan tarian adat Suku Kamoro.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan tari-tarian Nusantara yang dipersembahkan OMK Paroki St. Stefanus Sempan, sebelum dilanjutkan dengan acara formal.
Ketua Panitia Pra-IYD 2023 Mimika, Papie melaporkan peserta yang hadir memeriahkan kegiatan yakni, Dekenat Teluk Cendrawasih 18 orang, Dekenat Paniai 4 peserta, Dekenat Moni Puncak 23 orang, Dekenat Tigi 33 orang.
Sedangkan untuk Dekenat Timika Agimuga diwakili OMK Katedral 67 orang, OMK St. Stefanus Sempan 89 orang, OMK St Petrus SP3 27 orang, OMK Emanuel Mapurujaya 97 orang, OMK Santa Sisilia SP2 47 orang, OMk Maria Bintang Laut-Kokonao 34 orang dan OMK Kebangkitan Agimuga 2 orang.
Total keseluruan peserta Pra IYD yang terlibat live in 502 orang. Jumlah ini belum termasuk simpatisan dari utusan sekolah Katolik, anggota marching band serta umat paroki. Ada juga simpatisan dari umat beragama lain seperti, umat Muslim 20 orang, Protestan 20 orang, Hindu 5 orang dan Budha 5 orang.
Sebelum perayaan puncak Pra IYD, panitia juga sudah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka memeriahkan kegiatan IYD 2023 yang akan berlangsung di Palembang. Diantaranya kegiatan kirab salib, live in, perlombaan dan materi ruangan.
“Terima kasih kami sampaikan kepada umat yang telah mendukung kegiatan Pra-IYD melalui sumbangan berbagai bentuk. Terima kasih juga kepada PT Freeport Indonesia dan Pangansari,” ucapnya. (redaksi)