TIMIKA, Koranpapua.id- Upaya meningkatkan kesejahreraan masyarakat melalui kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dikelola warga Amungme Kamoro (AK) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Mimika segera menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pendataan.
Selain UKM Amungme Kamaro, pendataan juga dilakukan kepada usaha milik Orang Asli Papua (OAP) dan warga Mimika yang Lahir Besar Timika (Labeti) di enam wilayah distrik di seputaran Kota Timika.
Dr. Petrus Yumte, SH., M.Si Kepala Diskop-UKM melalui Yosef Tsenawatme, S.Sos., M.Si, Sekretaris Diskop-UKM mengatakan, enam distrik yang menjadi sasaran pendataan yaitu, Distrik Mimika Baru, Distrik Kuala Kencana, Distrik Iwaka, Distrik Wania, Distrik Mimika Timur dan Distrik Kwamki Narama.
Kepada Koranpapua.id saat ditemui di ruang kerjanya, Yosep menyampaikan secara jujur bahwa sampai saat ini, Diskop-UKM belum memiliki data secara lengkap jumlah UKM yang dikelolah oleh warga AK, OAP dan Labeti.
Terkait dengan belum adanya pendataan tersebut, maka Yosep mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah UKM yang dikelolah oleh tiga kategori warga yang erat kaitannya dengan culture Papua.
“Sekarang ada gebrakan baru dari pak kepala bidang untuk turun ke lapangan secara maraton. Awalnya memang tim sudah turun tapi masih data mentah belum permanen,” ujar Yosef.
Beberapa hal penting yang akan didata diantaranya yang berkaitan dengan lokasi, apakah permanen atau sementara. Termasuk jenis usaha apa yang dikembangkan. Misalnya kopi, keripik, kerajinan tangan berupa noken, ayaman, ukiran, kuliner, sarang semut, pinang, buah merah, serta usaha lainnya.
Dengan pendataan ini menjadi dasar Diskop dan UKM mengelompokan jenis usahanya, sehingga memudahkan dinas melakukan pendampingan maupun penyaluran bantuan stimulus berdasarkan kampung, kelurahan dan distrik.
” Dinas juga mau memastikan apakah UKM masih ada atau sudah tidak ada lagi. Lokasinya masih di tempat sebelumnya atau sudah pindah. Dengan pendataan ulang baru bisa kita ketahui Timika ada sekian yang bergerak di kuliner, kopi, noken, ayaman, ukiran dan souvernir lainnya,” papar Yosef. (redaksi)