ADVERTISEMENT
Selasa, Desember 2, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika

Puskesmas Karang Senang Genjot Layanan Dasar, Imunisasi, dan Penanganan Stunting di Mimika, Berikut Capaian dan Tantangannya

Masalah sanitasi masih menjadi tantangan besar di wilayah Karang Senang, terutama akibat banyaknya galian dan parit tersumbat. Kondisi ini memicu peningkatan jentik nyamuk, terutama pada musim hujan.

28 November 2025
0
Puskesmas Karang Senang Genjot Layanan Dasar, Imunisasi, dan Penanganan Stunting di Mimika, Berikut Capaian dan Tantangannya

Rosdiana Ongan, Penanggung Jawab Imunisasi, Puskesmas Karang Senang. (foto:Hayun Nuhuyanan/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, terus meningkatkan pelayanan kesehatan dasar serta memperkuat program prioritas demi menjaga kesehatan masyarakat.

Seperti yang sudah dilakukan Puskesmas Karang Senang, salah satu fasilitas kesehatan yang langsung berada di bawah kewenangan Dinkes Mimika. Puskesmas ini terletak di Kelurahan Karang Senang SP3, Distrik Kuala Kencana.

ADVERTISEMENT

Bagaimana capaian dan tantangannya dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut?

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berikut disampaikan Mariana Sombodatu, Kepala Puskesmas Karang Senang melalui Rosdiana Ongan, Penanggung Jawab Imunisasi kepada koranpapua.id di ruang kerjanya Jumat 28 November 2025.

Baca Juga

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

Pelayanan Kesehatan Dasar: Capaian dan Kendala Imunisasi

Rosdiana mengungkapkan, capaian imunisasi dasar bayi dan Balita di Puskesmas Karang Senang hingga Oktober 2025 telah mencapai 78 persen.

Pelayanan dilakukan melalui 13 Posyandu serta pelayanan dalam gedung yang berlangsung setiap bulan.

“Kader Posyandu berjumlah 69 orang dan menjadi ujung tombak kami di lapangan,” jelasnya.

Namun Rosdiana mengakui, masih terdapat kendala terutama pada tingkat pengetahuan masyarakat, di mana sebagian orang tua masih menganggap imunisasi tidak diperlukan jika anak terlihat sehat.

“Jadi pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi itu masih harus terus ditingkatkan,” jelasnya

Pemantauan Gizi dan Stunting

Setiap bulan, tim imunisasi, gizi, promosi kesehatan, dan malaria turun bersama ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak.

Terdapat empat kasus stunting di wilayah Karang Senang, beberapa di antaranya dipicu oleh kelainan bawaan.

“Puskesmas memberikan pendampingan intensif, termasuk pemberian makanan tambahan berbahan lokal dan dukungan susu khusus bagi anak dengan kondisi medis tertentu,” ujar Rosdiana.

Program Prioritas: SPM, Malaria, Obat, dan Vaksin

Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Puskesmas Karang Senang rata-rata sudah berada di atas 80 persen, bahkan beberapa indikator telah mencapai 100 persen.

Rosdiana menyebut, indikator yang masih menantang adalah pelayanan kepada wanita usia subur, yang masih berada di kisaran 60 persen, namun kini sedang digenjot agar melampaui 95 persen.

Untuk malaria, Puskesmas Karang Senang menerapkan inovasi kader jumantik rumah tangga yang melibatkan warga dan para ketua RT. Inovasi ini bahkan meraih penghargaan dari Bappeda.

“Setiap rumah minimal punya satu orang pemantau jentik. RT juga kami libatkan. Tim Kesling hampir setiap hari melakukan pemantauan dan menyediakan bubuk abate ke tiap wilayah berisiko,” ungkapnya.

Terkait obat dan vaksin, Rosdiana mengakui ketersediaan saat ini masih aman. “Karena kita BLUD, kalau ada kekurangan obat bisa langsung dipenuhi menggunakan dana BLUD,” jelasnya.

Inovasi dan Digitalisasi Layanan

Puskesmas Karang Senang telah menerapkan sistem pelayanan cepat berbasis kategori pasien. Layanan untuk Lansia, ibu hamil, bayi, dan Balita disediakan melalui jalur khusus tanpa antre.

Inovasi lainnya termasuk Medical Check-Up gratis tanpa pendaftaran di loket depan, pengambilan sampel darah di ruang khusus, dan hasil pemeriksaan dikirim melalui WhatsApp Group untuk mempermudah penerimaan informasi pasien.

“Respon masyarakat positif karena proses layanan jadi lebih cepat,” tambahya.

Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan

Rosdiana mengakui masalah sanitasi masih menjadi tantangan besar di wilayah Karang Senang, terutama akibat banyaknya galian dan parit tersumbat.

Kondisi ini memicu peningkatan jentik nyamuk, terutama pada musim hujan.

Mengatasi itu, Puskesmas Karang Senang bekerja sama dengan kelurahan dan RT untuk menggalakkan kerja bakti bulanan.

Termasuk mengedukasi masyarakat melalui mobil Promkes, serta melakukan penyuluhan rutin di Posyandu, sekolah, dan area pelayanan.

Upaya tersebut terbukti menurunkan angka jentik di beberapa titik yang sebelumnya menjadi lokasi rawan malaria. “Setelah kerja bakti, angka jentik di beberapa titik menurun,” katanya.

Tantangan dan Isu Aktual

Menurut Rosdiana, tantangan terbesar saat ini adalah banyaknya masyarakat pendatang non-OAP yang belum memiliki identitas, seperti NIK atau KK. Hal ini berdampak pada kepesertaan JKN dan proses administrasi pelayanan.

Selain itu, Karang Senang merupakan wilayah transit, sehingga menjelang hari-hari besar keagamaan banyak warga dari wilayah pegunungan datang berobat dalam jumlah besar.

Meski demikian, Puskesmas memastikan semua pasien tetap dilayani. “Tetap kami layani semua dan gratis untuk OAP. Tidak ada penolakan. Kalau pendatang tanpa JKN hanya bayar Rp30.000 untuk berobat umum,” jelasnya.

Penanganan Stunting, ISPA, dan DBD

Program stunting dijalankan dengan pemberian makanan tambahan selama 60 hari sesuai juknis. Sedangkan untuk ISPA dan DBD, edukasi PHBS terus digencarkan.

Sementara untuk peningkatan kasus ISPA dan DBD, Puskesmas memperkuat edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan penyuluhan harian melalui tim Promkes. (*)

Penulis: Hayun Nuhuyanan

Editor: Marthen LL Moru

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

2 Desember 2025
Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

2 Desember 2025
Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

2 Desember 2025
Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

2 Desember 2025
Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

2 Desember 2025
Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

2 Desember 2025

I am raw html block.
Click edit button to change this html

POPULER

  • Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    1739 shares
    Bagikan 696 Tweet 435
  • Jenazah yang Ditemukan di TPU SP1 Merupakan Mahasiswa Poltekkes Timika

    675 shares
    Bagikan 270 Tweet 169
  • Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

    625 shares
    Bagikan 250 Tweet 156
  • Jenazah yang Ditemukan Tewas di TPU SP1 Bukan Tukang Ojek, Terungkap Setelah Ibunya Mengenali Tas Korban

    612 shares
    Bagikan 245 Tweet 153
  • “Johannes Rettob Itu Kepala Daerah, Tidak Mungkin Ikut Memperkeruh Situasi di Kapiraya”, Lemasko Kecewa Pernyataan Sejumlah Pihak

    603 shares
    Bagikan 241 Tweet 151
  • Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

    594 shares
    Bagikan 238 Tweet 149
  • Bawa Bendera Bintang Kejora, Seorang Pria Tergeletak Diamankan Aparat di Mimika

    593 shares
    Bagikan 237 Tweet 148
Next Post
Atasi Timbunan Sampah di TPA, DLH Mimika Siapkan Landfill Modern yang Ramah Lingkungan, Alokasikan Rp2,5 Miliar

Atasi Timbunan Sampah di TPA, DLH Mimika Siapkan Landfill Modern yang Ramah Lingkungan, Alokasikan Rp2,5 Miliar

18 Butir Amunisi Ditemukan di Area Masjid Babussalam Timika, Polisi Lakukan Penyelidikan

18 Butir Amunisi Ditemukan di Area Masjid Babussalam Timika, Polisi Lakukan Penyelidikan

Polres Mimika Musnahkan 321 Gram Sabu Senilai Rp650 Juta dari Seorang Residivis

Polres Mimika Musnahkan 321 Gram Sabu Senilai Rp650 Juta dari Seorang Residivis

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id