Tim Promkes Dinkes Kabupaten Mimika
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Meski bisa dicegah dan disembuhkan, kasus TB masih tinggi hingga kini.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, Indonesia menempati peringkat ke-2 tertinggi di dunia setelah India.
Estimasi 1 juta kasus TB setiap tahun, dan sekitar 150 ribu kematian akibat penyakit ini.
Apa Itu TB?
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Kuman ini paling sering menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang bagian tubuh lain seperti tulang, kelenjar, atau otak.
Penularannya terjadi melalui udara, saat penderita TB batuk, bersin, atau berbicara dan mengeluarkan percikan dahak yang mengandung kuman.
Gejala Utama yang Perlu Diwaspadai
Kenali gejala TB sejak dini agar pengobatan bisa segera dilakukan. Tanda-tandanya antara lain:
Batuk berdahak lebih dari 2 minggu
Kadang disertai batuk darah
Demam ringan yang tidak sembuh-sembuh
Keringat malam tanpa aktivitas berat
Berat badan menurun dan nafsu makan berkurang
Pada anak usia dibawah 14 tahun, gejala yang timbul berupa batuk lebih dari 2 minggu, demam tinggi lebih dari 2 minggu, lemas, berat badan menurun.
Batuk seringkali bukan menjadi gejala utama pada TBC Anak.
Jika Anda atau keluarga mengalami gejala di atas,
segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dahak atau rontgen.
Pengobatan TB Gratis dan Efektif
Kabar baiknya, pengobatan TB tersedia secara gratis di seluruh Puskesmas dan rumah sakit pemerintah.
Terapi ini memerlukan waktu 6–12 bulan, tergantung jenis TB-nya.
Penting untuk minum obat secara teratur sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Bila obat dihentikan sebelum waktunya, kuman TB bisa menjadi kebal (resisten) dan penyakitnya akan lebih sulit disembuhkan.
Gunakan prinsip 3T (tepat cara, Tepat waktu dan Tepat Dosis).
Pengobatan yang tepat dan teratur akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah pebularan lebih lanjut kepada orang lain.
Cegah TB Mulai Sekarang
Langkah pencegahan bisa dilakukan oleh semua orang:
Menutup mulut dan hidung menggunakan siku tangan saat batuk atau bersin biasa dikenal dengan etika batuk.
Makan bergizi seimbang tinggi protein dan kalori.
Rajin membuka jendela rumah agar udara berganti
Istirahat yang cukup dan rutin berolahraga.
Rutin memeriksakan kesehatan, terutama bila kontak dengan pasien TB
Imunisasi BCG pada bayi untuk memberikan perlindungan dini
Ayo Bersama Akhiri TB!
Target eliminasi TBC pada 2030 yang di tetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 dengan menurunkan angka insiden dari 387 per 100.000 penduduk menjadi 65 per 100.000 penduduk.
Dukungan moral dan sosial terhadap penderita TBC menjadi kunci keberhasilan pengobatan, sekaligus langkah awal menuju Indonesia bebas TBC.
Upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh tenaga kesehatan, tetapi memerlukan dukungan seluruh masyarakat. Mari bersama:
- Tidak takut periksa TB.
- Patuh minum obat sampai tuntas.
- Hidup sehat dan bantu sebarkan informasi yang benar.
Eliminasi TBC harus menjadi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat.
TBC merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden, dan semua pihak harus bergotong royong agar penyakit ini bisa hilang dari Indonesia.
TB bisa disembuhkan. Deteksi dini dan pengobatan tuntas adalah kuncinya!
Sumber :
Kementrian Kesehatan (2025) Buku Panduan Kader TB. Jakarta:Kementrian Kesehatan
Kemenkes.go.id “Hapus Stigma, Dukung Penderita TBC untuk Sembuh”










