Hingga saat ini, situasi di wilayah Kampung Amole Distrik Kwamki Narama telah kondusif, namun aparat keamanan masih bersiaga guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan lanjutan.
TIMIKA, Koranpapua.id- Aksi saling serang antarwarga di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, mengakibatkan sembilan warga terluka.
Seperti diketahui, aksi saling serang sudah terjadi di Jalan Yakup, Kwamki Narama, sejak Selasa 14 Oktober 2025 sekitar pukul 22.15 WIT.
Dalam aksi itu saling berhadapan antara dua kelompok massa yang dikenal sebagai kubu Yolemal atau kubu DWY dan kubu Magai Kiwak Komangal.
Personel Polsek Kwamki Narama yang dipimpin oleh Kapolsek Ipda Yusak Sawaki melakukan respon cepat dengan melakukan patroli pengamanan di sekitar lokasi bentrok.
Kepada kedua kelompok tersebut, Kapolsek mengingatkan agar masing-masing pihak menahan diri dan tidak lagi melakukan aksi saling serang.
“Kami berharap agar masing-masing pihak menghargai satu sama lain. Saling menyerang dan melukai sesama adalah hal yang dilarang oleh agama maupun pemerintah,” tegas Ipda Yusak.
“Bila kedepannya masih ada yang mencoba melakukan aksi kekerasan, kami tidak akan ragu mengambil tindakan tegas dan terukur sesuai ketentuan hukum,” tandasnya.
Pihak kepolisian melaporkan sesuai dengan data dari RSUD Mimika menyebutkan, terdapat sembilan warga yang mengalami luka-luka akibat terkena anak panah dan lemparan batu dalam bentokan itu.
Berikut nama-nama mereka (inisial):
- PN, luka panah pada paha kiri.
- MW, luka panah pada betis kiri.
- DK, luka panah di bawah mata.
- JW, luka panah pada paha kanan.
- PN, luka panah di lengan kiri.
- AN, luka panah di perut.
- WW, luka panah pada pelipis kiri.
- EK, luka di dahi akibat lemparan batu.
- YD, luka panah tembus di tangan kiri.
Kapolsek menyampaikan bahwa personil terus melakukan pemantauan dan patroli dialogis guna mencegah terjadinya bentrok susulan.
Hingga saat ini, situasi di wilayah Kampung Amole Distrik Kwamki Narama telah kondusif, namun aparat keamanan masih bersiaga guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan lanjutan. (*)
Penulis: Jessica Putri
Editor: Marthen LL Moru










