TIMIKA, Koranpapua.id- Belum sepenuhnya Pencari Kerja (Pencaker) Orang Asli Papua (OAP) terserap di dunia kerja, dikarenakan ketidaksiapan Sumber Daya Manusia (SDM).
Salah satunya adalah keahlian yang dimiliki, terkadang tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh dunia kerja.
Untuk mengatasi hal ini perlu ada campur tangan pemerintah melalui pelatihan wirausaha bagi OAP, seperti yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Mimika.
Setelah melakukan pelatihan selama 14 hari yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, Sabtu 14 Desember 2024 secara resmi pelatihan tersebut ditutup oleh Valentinus Sudarjanto Sumito, Pj Bupati Mimika.
Valentinus dalam kesempatan itu mengatakan, Mimika memiliki daya tarik sendiri bagi banyak orang.
Dengan situasi demikian, OAP harus memperkuat kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan agar punya kemampuan dalam persaingan dunia kerja.
“Harus mampu bersaing, caranya adalah kuatkan kompetensinya. Karena kita juga tidak mungkin bisa menuntut orang dari luar untuk tidak datang ke Mimika ini,” ujar Valentinus.
Valentinus menyampaikan, Pencaker yang mempunyai kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan dunia kerja hanya ada satu kunci, yaitu peran SDM yang harus dipersiapkan dari sekarang.
Karena dengan SDM yang baik akan ada banyak peluang dan kesempatan bagi mereka yang ingin menaikan standar kehidupan.
Tidak itu saja, Valentinus menegaskan pemerintah daerah akan terus berusaha memberikan pelatihan, termasuk dalam kewirausahaan bagi pelaku usaha.
Ini bertujuan agar kedepan anak-anak Papua mampu bersaing serta menembus pasar global.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap penciptaan lapangan kerja melalui usaha mandiri dan produktif,” pungkas Valentinus.
Ia berharap kedepan akan ada banyak kesempatan bagi anak anak asli Papua untuk berkarya membangun daerahnya sendiri.
“Orang asli Papua berhak memiliki kesempatan yang sama dan diutamakan untuk mendapatkan pekerjaan dalam semua bidang di wilayah Papua khususnya di Mimika,” tandasnya.
Selvina Pappang, Sekretaris Disnakertrans Mimika mengatakan pelatihan ini diikuti 83 orang peserta OAP.
Pelaksanaan pelatihan didanai melalui pos anggaran Otonomi Khusus.
Selama pelatihan 14 hari, mereka dibagi dalam 5 kelas diantaranya kelas Barista, Kelas Multimedia Fotografi, Kelas Salon, Kelas Percetakan Batako, dan Kelas Barbershoop.
“Mereka juga mendapatkan bantuan peralatan sesuai jenis usaha serta modal usaha sebesar R6juta untuk setiap peserta,” katanya.
Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, peserta dapat memulai usaha sendiri sesuai dengan jenis usaha yang diikuti selama pelatihan ini. (Redaksi)